Kelainan Kelenjar Tiroid pada Anak
Kelenjar tiroid terletak di depan leher. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh.
Kelainan kelenjar tiroid terjadi jika kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang terlalu sedikit (hipotiroidisme) atau terlalu banyak (hipertiroidisme).
Beberapa kelainan yang menyerang kelenjar tiroid juga menyebabkan pembesaran kelenjar (keadaan ini disebut goiter atau gondok). Gondok bisa timbul jika kelenjar tiroid kurang aktif (menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid) atau terlalu aktif (menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid).
Pembesaran kelenjar tiroid yang sudah ada sejak anak lahir disebut gondok kongenital. Sindroma Pendred adalah salah satu penyakit keturunan yang terdapat gondok kongenital dan disertai dengan adanya bisu-tuli.
Penyebab Kelainan kelenjar tiroid pada anak
Pada kebanyakan kasus, penyebab terjadinya kelainan tiroid tidak diketahui secara pasti. Gangguan tiroid pada anak bisa bersifat diturunkan dalam keluarga. Hal ini berarti, orang tua, kakek, nenek, atau anggota keluarga lainnya juga bisa memiliki gangguan tiroid.
Hipotiroidisme
Seorang bayi bisa mengalami hipotiroidisme sejak lahir jika ia dilahirkan tanpa memiliki kelenjar tiroid atau jika kelenjar tiroid tidak berkembang dengan sempurna sebelum bayi dilahirkan. Terkadang kelenjar tiroid bayi telah berkembang sempurna saat lahir, tetapi tidak dapat membuat hormon tiroid dengan cukup, sehingga terjadi hipotiroidisme.
Asupan yodium yang kurang dalam makanan juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan tiroid. Yodium merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hormon tiroid. Yodium ditemukan secara alami pada makanan laut dan susu.
Selain hal-hal tersebut di atas, ada obat-obat tertentu yang juga dapat menyebabkan gangguan tiroid, yaitu dengan cara menghambat pembentukan hormon tiroid.
Hipertiroidisme
Pada kasus yang jarang, bayi baru lahir bisa mengalami hipertiroidisme, atau disebut juga penyakit Graves neonatus. Keadaan ini biasanya terjadi jika ibu mengalami penyakit Graves saat hamil atau telah mendapatkan pengobatan sebelum hamil.
Pada penyakit Graves, tubuh ibu menghasilkan antibodi yang menstimulasi kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid yang lebih banyak. Antibodi ini bisa melewati plasenta dan memberikan efek yang sama pada janin.
Gejala Kelainan kelenjar tiroid pada anak
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme terjadi jika kelenjar tiroid tidak dapat memehuhi kebutuhan tubuh akan hormon tiroid. Gejala pada anak-anak dan remaja berbeda dengan gejala pada dewasa.
Awalnya, bayi baru lahir dengan hipotiroidisme mungkin tidak menunjukkan gejala. Tetapi kemudian, bayi bisa menjadi:
- tampak lesu
- jaundice (sakit kuning)
- nafsu makan yang buruk
- tonus otot lemah
- sembelit
- suara tangis menjadi serak
- hernia umbilikalis (penonjolan pada pusar)
- pertumbuhan tulang yang lambat
Jika tidak segera diobati, hipertiroidisme bisa menyebabkan keterbelakangan mental, hambatan perkembangan, dan perawakan tubuh yang pendek (kretinisme). Adakalanya, bayi dengan hipotiroidisme berat memiliki penampilan yang khas, yaitu berupa wajah yang sembab, tampak bodoh, dan lidah yang besar.
Hipotiroidisme pada masa kanak-kanak (hipotiroidisme juvenil) menyebabkan anak cenderung merasa lelah, tidak bertenaga, detak jantung menjadi lebih lambat, dan bisa merasa dingin saat berada di suhu ruangan yang normal untuk orang lain. Rambut bisa menjadi rapuh dan mudah patah. Kulit bisa menjadi kering, tampak pucat dan kekuningan (jaundice). Konstipasi juga bisa terjadi. Anak-anak dengan hipotiroidisme cenderung mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.
Hipotiroidisme pada masa remaja (hipotiroidisme adolesens) menyerupai hipotiroidisme pada dewasa dan bisa menyebabkan tertundanya masa pubertas. Gejala lain yang dapat ditemukan antara lain : bicara lambat, suara serak, kelopak mata turun, wajah bundar, rambut rontok, kulit kering, denyut nadi lambat, dan mudah mengalami pertambahan berat badan.
Hipertiroidisme
Akibat masuknya antibodi ibu melalui plasenta, kelenjar tiroid janin mengalami hiperfungsi, sehingga bisa menyebabkan terjadinya kematian janin atau kelahiran prematur.
Bayi baru lahir yang mengalami hipertiroidisme memiliki laju metabolisme yang tinggi. Gejala-gejala yang dapat ditemukan yaitu:
- detak jantung yang cepat
- laju pernapasan yang cepat
- anak menjadi rewel
- nafsu makan meningkat, tetapi tidak disertai dengan pertambahan berat badan yang baik
- mata yang menonjol
- pembesaran kelenjar tiroid (goiter)
- muntah
- diare
- banyak berkeringat
- dahi menonjol
- - kepala berukuran kecil (mikrocephaly)
Kelenjar tiroid yang membesar bisa menekan saluran napas (trakea) sehingga mengganggu pernapasan saat bayi dilahirkan. Detak jantung yang sangat cepat bisa menyebabkan terjadinya gagal jantung. Penyakit Graves bisa berakibat fatal jika tidak dikenali dan diatasi dengan baik.
Karena antibodi dari ibu yang melewati plasenta pada akhirnya akan menghilang dari peredaran darah bayi, maka bayi hampir selalu akan pulih dalam waktu beberapa bulan. Hipertiroidisme yang menetap bisa menyebabkan penutupan dini ubun-ubun pada bayi (kraniosinostosis), gangguan tingkat kecerdasan, pertumbuhan yang lambat, perawakan yang pendek, dan hiperaktivitas saat masa kanak-kanak.
Kematian bisa terjadi pada 10-15% anak dengan hipertiroidisme.
Diagnosis Kelainan kelenjar tiroid pada anak
Hipotiroidisme
Pemeriksaan darah bayi baru lahir dengan hipotiroidisme menunjukkan adanya peningkatan kadar TSH (Thyroid Stimulating Hormone) dan biasanya kadar hormon tiroid yang lebih rendah.
Dugaan adanya hipotiroidisme pada anak bisa didasarkan dari pertumbuhan anak yang terhambat, tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan seharusnya. Diagnosa bisa dipastikan dengan melakukan pemeriksaan darah.
Hipertiroidisme
Dugaan adanya hipertiroidisme pada bayi baru lahir didasarkan dari adanya gejala-gejala yang khas. Diagnosa dapat dipastikan dengan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon tiroid dan adanya antibodi dari ibu yang menstimulasi pembentukan hormon tiroid di dalam darah bayi baru lahir.
Penanganan Kelainan kelenjar tiroid pada anak
Hipotiroidisme
Pada semua bayi baru lahir, kadar hormon tiroid dalam darah secara rutin diukur pada umur 2 hari. Bayi baru lahir yang menderita hipotiroidisme diberikan hormon tiroid tambahan untuk mencegah kerusakan otak. Hipotiroidisme kongenital diterapi dengan obat hormon tiroid yang disebut dengan levothyroxine.
Sebagian besar anak memerlukan terapi seumur hidupnya. Levothyroxine diberikan satu kali sehari, yang dapat dicampur dengan sedikit air, ASI, atau susu formula.
Hipertiroidisme
Bayi baru lahir dengan hipertiroidisme perlu diobati dengan pemberian obat-obatan untuk menghambat produksi hormon tiroid. Terapi ini hanya dibutuhkan selama beberapa bulan, karena antibodi dari ibu yang melewati plasenta pada akhirnya akan menghilang dari peredaran darah bayi.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- D, Steven. Thyroid Disorders. Kids Health. 2012.
- E, Ari S. Neonatal Hypothyroidism. Medline Plus. 2011.
- J, Nicholas. Hypothyroidism in Children. The Merck Manual. 2012.
- J, Nicholas. Hyperthyroidism in Children. The Merck Manual. 2012.
- K, Arthur E. Thyroid Disorders in The Newborn. Merck Manual Handbook. 2009.
- www.healthychildren.org
(Diperbarui tanggal 25 Agustus 2023)