Informasi Penyakit

Keracunan Timah Hitam

VIDYA HARTIANSYAH
14 Desember 2023
Keracunan Timah Hitam

Keracunan Timah Hitam

VIDYA HARTIANSYAH
14 Desember 2023

Timah hitam adalah racun yang sangat kuat. Ketika objek yang mengandung timah hitam tertelan atau debu yang mengandung timah hitam terhirup, maka racun bisa tinggal di dalam tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.

Keracunan terjadi ketika timah hitam terakumulasi di dalam tubuh, biasanya dalam jangka waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Meskipun demikian, sejumlah kecil timah hitam juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun paling rentan mengalami keracunan timah hitam, yang bisa mengakibatan gangguan perkembangan fisik dan mental yang berat. Pada kadar yang sangat tinggi, keracunan timah hitam dapat berakibat fatal.

Timah hitam bisa ditemukan pada

  • Pelapis keramik
  • Cat
  • Baterai
  • Solder
  • Mainan

Penyebab Keracunan timah hitam

Penyebab Keracunan Timah Hitam

Paparan oleh timah hitam dalam jumlah relatif besar bisa terjadi melalui beberapa cara:

  • Menelan serpihan cat yang mengandung timah hitam
  • Membiarkan alat logam yang mengandung timah hitam (misalnya peluru, pemberat tirai, pemberat alat pancing atau perhiasan) tetap berada dalam lambung atau persendian, dimana secara perlahan timah hitam akan larut
  • Meminum minuman asam atau memakan makanan asam yang telah terkontaminasi karena disimpan di dalam alat keramik yang dilapisi oleh timah hitam (misalnya buah, jus buah, minuman berkola, tomat, jus tomat, anggur, jus apel)
  • Membakar kayu yang dicat dengan cat yang mengandung timah hitam atau batere di dapur atau perapian
  • Mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung senyawa timah hitam
  • Menggunakan perabotan keramik atau kaca yang dilapisi timah hitam untuk menyimpan atau menyajikan makanan
  • Minum wiski atau anggur yang terkontaminasi oleh timah hitam
  • Menghirup asap dari bensin yang mengandung timah hitam
  • Bekerja di tempat pengolahan timah hitam tanpa menggunakan alat pelindung (seperti respirator, ventilasi maupun penekan debu).

Paparan timah hitam dalam jumlah yang lebih kecil, terutama melalui debu atau tanah yang telah terkontaminasi oleh timah hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada anak-anak. Biasanya timah hitam dapat masuk ke dalam tubuh anak akibat kebiasaan memasukkan benda yang mengandung timah hitam atau tangan yang terkontaminasi ke dalam mulut. Selain itu, risiko tinggi ditemukan pada anak-anak yang tinggal di rumah tua/lama yang dicat dengan cat yang mengandung timah hitam.


Gejala Keracunan timah hitam

Gejala Keracunan Timah Hitam

Banyak orang dengan keracunan timah hitam yang ringan tidak memiliki gejala. Gejala yang terjadi biasanya muncul setelah beberapa minggu atau lebih. Terkadang gejala-gejala hilang timbul secara periodik.

Gejala khas dari keracunan timah hitam meliputi:

  • Perubahan kepribadian
  • Sakit kepala
  • Hilang sensasi tubuh
  • Kelemahan
  • Rasa besi pada mulut
  • Gangguan koordinasi dalam berjalan
  • Hilang nafsu makan
  • Muntah
  • Konstipasi
  • Nyeri perut seperti kram
  • Nyeri pada tulang atau sendi
  • Tekanan darah tinggi
  • Anemia

Kerusakan ginjal seringkali terjadi tanpa gejala. Selain itu, pada paparan terus menerus bisa juga terjadi kerusakan pada saraf, hilangnya gairah seksual, ketidaksuburan, serta disfungsi ereksi pada pria. Ensefalopati jarang terjadi pada orang dewasa.

Anak-anak yang keracunan timah hitam bisa menjadi rewel dan mengalami penurunan aktivitas dalam bermain serta perhatian. Esefalopati kemudian dapat segera terjadi dan memburuk dalam waktu beberapa hari, menyebabkan muntah yang menyemprot dan persisten, gangguan koordinasi dan kesulitan dalam berjalan, kebingungan, kurang tidur, kejang, dan bahkan koma. Keracunan timah hitam kronis pada anak bisa menyebabkan disabilitas intelektual, gangguan kejang, gangguan perilaku yang agresif, regresi pertumbuhan, nyeri perut yang kronis, serta anemia.

Beberapa gejala bisa menghilang jika paparan timah hitam berhenti, gejala hanya akan memburuk lagi jika paparan dilanjutkan.


Diagnosis Keracunan timah hitam

Diagnosis Keracunan Timah Hitam

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang ada serta hasil pemeriksaan kadar timah hitam di dalam darah. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pengukuran jumlah timah hitam yang dibuang melalui air kemih, analisis contoh sumsum tulang serta rontgen perut dan tulang panjang.

Tes darah sederhana dapat mendeteksi keracunan timbal. Sampel darah kecil diambil dari tusukan jari atau dari vena. Kadar timbal dalam darah diukur dalam mikrogram per desiliter (mcg/dL). Tidak ada kadar timbal dalam darah yang aman. Namun, tingkat 5 mikrogram per desiliter (mcg/dL) digunakan untuk menunjukkan tingkat yang mungkin tidak aman untuk anak-anak. Anak-anak yang tes darahnya pada tingkat tersebut harus dites secara berkala. Seorang anak yang kadarnya menjadi terlalu tinggi , umumnya 45 mcg/dL atau lebih tinggi harus diobati.


Penanganan Keracunan timah hitam

Pengobatan Keracunan Timah Hitam

Penanganan keracunan timah hitam dilakukan dengan cara menghentikan paparan timah hitam dan mengeluarkan akumulasi timah hitam dari tubuh. Jika ditemukan adanya serpihan timah hitam pada foto sinar-x perut, maka bisa dilakukan pemasangan selang ke lambung untuk mengeluarkan isi saluran cerna.

Keracunan timah hitam yang berat memerlukan perawatan di rumah sakit. Akumulasi timah hitam di dalam tubuh perlu diatasi dengan pemberian terapi kelasi, yaitu dengan memberikan obat-obat yang dapat berikatan dengan timah hitam, sehingga dapat dibuang melalui air kemih. Semua obat yang bertujuan untuk membuang timah hitam bekerja lambat dan dapat menimbulkan efek samping yang serius. Obat-obat kelasi juga dapat membuang mineral yang berguna di tubuh, seperti zink, tembaga, dan zat besi, maka seringkali diberikan supplementasi mineral-mineral ini.

Setelah pemberian terapi, banyak anak dengan ensefalopati mengalami kerusakan otak yang permanen. Kerusakan ginjal yang terjadi juga terkadang bersifat permanen.

Untuk kasus yang lebih parah, mungkin direkomendasikan:

Terapi khelasi. Dalam pengobatan ini, obat yang diberikan melalui mulut diikat dengan timbal sehingga dikeluarkan melalui urin. Terapi khelasi mungkin direkomendasikan untuk anak-anak dengan kadar timbal dalam darah 45 mcg/dL atau lebih dan orang dewasa dengan kadar timbal dalam darah tinggi atau gejala keracunan timbal.

Terapi Asam Etilendiaminetetraasetat (EDTA). Dokter akan merawat orang dewasa dengan kadar timbal lebih dari 45 mcg/dL darah dan anak-anak yang tidak dapat mentoleransi obat yang digunakan dalam terapi khelasi konvensional yang paling umum dengan bahan kimia yang disebut kalsium disodium ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA). EDTA diberikan melalui suntikan.


Informasi Produk Terkait Keracunan Timah Hitam


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Keracunan Timah Hitam

Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah keracunan timah hitam, antara lain:  

  • Mencuci tangan, untuk membantu mengurangi masuknya debu atau tanah yang terkontaminasi dari tangan ke mulut. Cuci tangan anak setelah selesai main di luar rumah, sebelum makan, dan saat akan tidur.
  • Bersihkan permukaan yang berdebu. Bersihkan lantai rumah dengan kain pel yang basah dan bersihkan perabot rumah dan permukaan berdebu lainnya dengan lap basah.
  • Jangan mengamplas cat yang mengandung timah hitam. Tindakan ini berbahaya karena akan menghasilkan sejumlah besar partikel kecil yang mengandung timah hitam.
  • Membuang cat yang mengandung timah hitam tidak selalu mungkin untuk dilakukan. Untuk itu, Anda dapat mengecat di atasnya. Selain itu Anda juga dapat menggunakan pelapis dinding lainnya yang cukup tebal untuk melapisi.
  • Gunakan pakaian dan peralatan pelindung saat bekerja dengan bahan-bahan yang mengandung timah hitam. 
  • Jangan makan atau minum di daerah yang mungkin terdapat debu timah hitam.

 


Referensi

Referensi:

  • Mayo Clinic. Lead Poisoning. 2011.
  • O, Gerald F. O, Rika. Lead Poisoning. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa