Informasi Penyakit

Retinopati Pada Bayi Prematur

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Retinopati Pada Bayi Prematur

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Retinopati Pada Bayi Prematur adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan pada pembentukan pembuluh darah retina pada bayi prematur. Retinopati yang berat ditandai dengan proliferasi pembuluh retina, pembentukan jaringan parut dan pelepasan retina.


Penyebab Retinopati pada bayi prematur

Penyebab Retinopati Pada Bayi Prematur

Pembuluh darah retina mulai terbentuk saat 3 bulan setelah pembuahan dan terbentuk sempurna pada saat bayi dilahirkan. Jika bayi lahir prematur, maka perkembangannya terganggu. Pembuluh darah retina akan mulai terbentuk lagi pada saat keadaan umum bayi membaik dan kebanyakan akan berkembang secara sempurna.

Pada retinopati karena prematuritas, pembuluh darah retina tumbuh secara abnormal, yaitu ke dalam cairan jernih yang mengisi mata bagian belakang. Disini pembuluh darah tidak memiliki jaringan penyokong sehingga menjadi sangat rapuh dan sering mengalami perdarahan di dalam mata. Hal ini akan diikuti oleh pembentukan jaringan parut yang menarik retina dari lapisan bagian dalam ke arah pusat bola mata sehingga retina bisa terlepas. Akibatnya, bisa terjadi gangguan penglihatan, atau jika keadaanya berat, bisa menyebabkan kebutaan total.

Bayi prematur banyak yang mengalami gangguan pertumbuhan retina yang sifatnya sementara, tetapi biasanya diikuti oleh pertumbuhan yang normal tanpa harus menjalani pengobatan. Hanya 1 diantara 10 bayi yang menderita retinopati yang lebih berat.

Dulu, pemakaian oksigen yang berlebihan bisa merangsang pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal. Saat ini, pemakaian oksigen bisa dipantau secara akurat dan mudah, sehingga gangguan pertumbuhan pembuluh darah jarang terjadi.

Risiko terjadinya retinopati karena premturitas sebanding dengan beratnya prematuritas; semakin kecil bayi yang dilahirkan, maka risiko terjadinya retinopati semakin tinggi.


Gejala Retinopati pada bayi prematur

Gejala Retinopati Pada Bayi Prematur

Bayi baru lahir yang mengalami retinopati pada prematuritas biasanya tidak memiliki gejala. Namun, retinopati yang berat bisa menyebabkan gejala berikut:

  • Leukokoria (pupil mata berwarna putih)
  • Nistagmus (gerakan bola mata yang abnormal)
  • Strabismus (juling)
  • Miopia berat (rabun jauh)

Diagnosis Retinopati pada bayi prematur

Diagnosis Retinopati Pada Bayi Prematur

Retinopati karena prematuritas bisa didiagnosis dengan bantuan pemeriksaan oftalmoskopi. Pemeriksaan mata pada bayi prematur dilakukan dalam waktu 4-9 minggu setelah persalinan dan kemudian dilakukan pemeriksaan ulang setiap beberapa minggu sampai pembuluh darah retina terbentuk sempurna. Pada bayi yang memiliki jaringan parut akibat retinopati, pemeriksaan mata ulang harus dilakukan setiap 1 tahun seumur hidupnya.


Penanganan Retinopati pada bayi prematur

Pengobatan Retinopati Pada Bayi Prematur

Retinopati yang ringan seringkali mengalami proses penyembuhan yang spontan. Tetapi meskipun telah terjadi penyembuhan, bayi memiliki risiko menderita rabun dekat, juling dan gangguan penglihatan.

Pada retinopati yang berat, bisa dilakukan pembedahan dengan laser atau cryotherapy (terapi bedah beku) untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal dan mengurangi risiko terjadinya pelepasan retina serta gangguan penglihatan. Jika telah terjadi pelepasan retina, maka perlu dilakukan pembedahan untuk mengembalikan retina ke tempatnya.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Retinopati Pada Bayi Prematur

Pencegahan yang paling efektif adalah mencegah terjadinya kelahiran prematur. Jika bayi lahir prematur dan menderita gangguan pernafasan, maka perlu dilakukan pemantauan ketat terhadap pemakaian oksigen.


Referensi

Referensi:

  • G, Paul B. Retinopathy of Prematurity. Medline Plus. 2013.
  • J, Elana P. B. Retinopathy of Prematurity. Kids Health. 2013.
  • K, Arthur E. Retinopathy of Prematurity. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa