Sepsis Neonatorum
Sepsis Neonatorum adalah suatu infeksi bakteri berat yang menyebar ke seluruh tubuh pada bayi baru lahir.
Penyebab Sepsis neonatorum
Penyebab Sepsis Neonatorum
Sejumlah bakteri bisa menyebabkan terjadinya sepsis neonatorum, misalnya Escherichia coli, Listeria, dan Streptococcus strain tertentu.
Sepsis neonatorum onset dini paling sering terjadi dalam waktu 24 jam setelah lahir. Bayi mendapatkan infeksi dari ibu sebelum atau saat dilahirkan. Beberapa faktor berikut meningkatkan risiko terjadinya sepsis onset dini pada bayi baru lahir:
- persalinan prematur
- infeksi Streptococcus grup B saat hamil
- ketuban sudah pecah lebih dari 24 jam sebelum persalinan
- infeksi pada jaringan plasenta dan cairan ketuban
Bayi-bayi yang mengalami sepsis onset lambat mendapatkan infeksi setelah dilahirkan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sepsis pada bayi setelah dilahirkan:
- pemasangan infus yang terlalu lama
- dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama
Gejala Sepsis neonatorum
Gejala Sepsis Neonatorum
Bayi tampak lesu, tidak kuat menghisap, denyut jantung lambat dan suhu tubuh turun-naik. Gejala lain yang dapat ditemukan adalah gangguan pernafasan, kejang, muntah, diare, kembung, dan kuning (jaundice).
Gejala tergantung pada sumber infeksi dan penyebarannya:
- Infeksi pada tali pusat bisa menyebabkan keluarnya nanah atau darah dari pusar
- Infeksi pada selaput otak atau abses otak bisa menyebabkan koma, kejang opistotonus (posisi tubuh melengkung ke depan) atau penonjolan pada ubun-ubun
- Infeksi pada tulang menyebabkan terbatasnya pergerakan pada lengan atau tungkai yang terkena
- Infeksi pada persendian bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri tekan dan rasa hangat pada sendi yang terkena
- Infeksi pada selaput perut (peritonitis) bisa menyebabkan pembengkakan perut dan diare berdarah.
Kapan harus ke dokter ?
Apapun kondisi atau keluhan yang timbul setelah anak lahir, sebaiknya segera konsultasikan anak anda ke dokter. Biasanya keadaan ini diakibat oleh komplikasi penyakit yang tidak segera ditangani.
Diagnosis Sepsis neonatorum
Diagnosis Sepsis Neonatorum
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Organisme penyebab terjadinya infeksi bisa diketahui dengan cara melakukan pemeriksaan mikroskopis maupun biakan contoh darah, air kemih, cairan dari telinga atau lambung. Jika diduga merupakan suatu meningitis, maka dapat dilakukan pungsi lumbal.
Penanganan Sepsis neonatorum
Pengobatan Sepsis Neonatorum
Pengobatan dilakukan dengan memberikan antibiotik. Jenis antibiotik disesuaikan setelah organisme penyebabnya berhasil diidentifikasi.
Komplikasi Sepsis Neonatorum
Sebagian besar bayi baru lahir yang pulih dari sepsis tidak mengalami komplikasi apa pun. Tetapi banyak bayi yang bertahan hidup mengalami masalah kesehatan jangka panjang. Lebih dari sepertiga bayi yang selamat dari sepsis akan mengalami keterlambatan dalam keterampilan kognitif. Hampir setengah dari penderita sepsis neonatorum dapat kembali ke rumah sakit setidaknya satu kali setelah sembuh.
Beberapa bayi mengalami infeksi pada selaput yang mengelilingi otak, yang disebut meningitis. Bayi baru lahir yang mengalami kondisi ini dapat mengalami gejala dan efek samping yang serius, termasuk:
- Kelesuan yang ekstrem
- Tonjolan pada bagian lunak di antara tulang tengkorak (fontanel)
- Gangguan pendengaran
- Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
- Kelumpuhan otak
- Kejang
- Koma
Prognosis Sepsis Neonatorum
Sekitar 25% bayi bisa meninggal meskipun telah diberikan antibiotik dan perawatan intensif.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Sepsis Neonatorum
Beberapa cara pencegahan terjadinya sepsis pada bayi baru lahir adalah:
- Pemberian antibiotik sebagai tindakan pencegahan untuk wanita hamil yang mengalami korioamnionitis, infeksi Streptococcus grup B, atau pernah melahirkan bayi dengan sepsis akibat bakteri
- Mencegah atau mengatasi infeksi pada ibu jika ada
- Melakukan proses persalinan di tempat yang bersih dan diusahakan tidak lebih dari 24 jam setelah ketuban pecah
Referensi
- Cleveland Clinic. Sepsis in Newborn. 2023
- L, Kimberly G. Neonatal Sepsis. Medline Plus. 2011.
- K, Arthur E. Sepsis in the Newborn. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.