Informasi Penyakit

Demam pada Anak

BELLA PRICYLLA
21 Desember 2023
Demam pada Anak

Demam pada Anak

BELLA PRICYLLA
21 Desember 2023

Demam biasanya merupakan tanda bahwa sesuatu yang tidak biasa terjadi pada tubuh kita. Untuk anak-anak yang masih sangat kecil dan bayi, adanya sedikit peningkatan suhu tubuh bisa mengindikasikan adanya infeksi serius.

Tetapi, derajat demam tidak selalu menunjukkan keparahan kondisi yang mendasarinya. Penyakit yang ringan mungkin menimbulkan demam yang tinggi, dan penyakit yang lebih serius mungkin hanya menimbulkan demam ringan.

Suhu tubuh yang normal bervariasi antar setiap orang dan sepanjang hari (biasanya paling tinggi di sore hari). Suhu tubuh yang normal lebih tinggi pada anak-anak usia pra-sekolah dan paling tinggi sekitar usia 18-24 bulan. Namun, meskipun demikian, seorang anak dikatakan demam jika suhu tubuh mencapai sekitar 38oC atau lebih tinggi saat diukur dengan termometer rektal.


Penyebab Demam pada anak

Penyebab Demam pada Anak

Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap infeksi, cedera, atau peradangan, dan penyebab terjadinya banyak.

Demam Akut (berlangsung selama 7 hari atau kurang), biasanya disebabkan oleh suatu infeksi. Penyebab yang paling sering adalah:

  • Infeksi saluran napas karena virus, misalnya pilek atau flu
  • Infeksi saluran pencernaan karena virus
  • Infeksi bakteri tertentu, terutama infeksi telinga (otitis media), infeksi sinus, pneumonia, dan infeksi saluran kemih

Proses tumbuhnya gigi biasanya tidak menyebabkan demam sampai lebih dari 38,3oC.

Bayi baru lahir dan bayi-bayi yang masih kecil memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai infeksi serius karena sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna. Beberapa infeksi bisa didapat sebelum atau saat anak dilahirkan, termasuk sepsis, pneumonia, dan meningitis (infeksi pada selaput otak).

Penyebab demam akut yang lebih jarang antara lain:

  • Efek samping vaksinasi dan pemakaian obat-obat tertentu
  • Infeksi bakteri pada kulit atau sendi 
  • Infeksi virus atau bakteri pada otak, selaput otak, atau keduanya

Demam Kronis (berlangsung selama lebih dari 7 hari), paling sering terjadi akibat infeksi virus yang lama. Demam kronis bisa juga disebabkan oleh:

  • Penyakit infeksi lainnya seperti hepatitis, sinusitis, pneumonia, infeksi saluran cerna akibat bakteri atau parasit, infeksi tulang, infeksi jantung, dan tuberkulosis.
  • Penyebab non-infeksi, misalnya penyakit Kawasaki, artritis juvenile idiopatik, dan kanker (misalnya leukemia dan limfoma).

Gejala Demam pada anak

Gejala Demam pada Anak

Bayi-bayi yang mengalami demam biasanya menjadi rewel dan mungkin tidak dapat tidur atau makan dengan baik. Anak-anak yang lebih besar menjadi kurang aktif dan kehilangan minat untuk bermain. Anak bisa mengalami kejang saat suhu tubuh meningkat atau turun dengan cepat (kejang demam). Pada beberapa kasus, demam yang terjadi sangat tinggi sehingga anak menjadi lesu, mengantuk, dan tidak responsif.

Ada beberapa gejala yang perlu diperhatikan dan diwaspadai, yaitu:

  • Demam yang terjadi pada bayi berusia kurang dari 2 bulan
  • Anak lesu atau lemas
  • Tampak sakit
  • Sesak napas
  • Adanya perdarahan di kulit, yang tampak sebagai bintik-bintik atau bercak-bercak ungu kemerahan
  • Bayi atau balita menjadi terus menangis (tidak dapat ditenangkan)
  • Anak-anak yang lebih besar menjadi sakit kepala, kaku leher, atau bingung

Anak dengan demam harus segera dibawa ke dokter jika mereka memiliki tanda-tanda peringatan di atas atau jika anak berusia kurang dari 2 bulan.

Anak-anak yang tidak memiliki tanda-tanda peringatan di atas dan berusia antara 3-36 bulan harus dibawa ke dokter jika demam mencapai 39oC atau lebih. Selain itu, anak juga harus dibawa ke dokter jika demam telah berlangsung lebih dari 5 hari.


Kapan Harus ke Dokter?

Kondisi anak demam yang perlu dibawa ke dokter bergantung pada usia anak, penyakit yang dialami, dan apakah ada gejala lainnya.

Secara umum, bawa ke dokter bila anak:

  • berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu ³ 38°C
  • berusia 3 bulan atau lebih dengan suhu lebih dari 39°C
  • tidak mau minum atau tidak bisa minum
  • mengalami diare atau muntah terus menerus
  • demam lebih 2 - 3 hari
  • ada ruam
  • mengeluh sakit saat buang air kecil
  • ada sakit tenggorokan atau sakit telinga
  • berusia berapapun, memiliki masalah kesehatan lain seperti kanker atau penyakit sel sabit dan demam

Segera bawa anak ke rumah sakit bila anak memiliki gejala:

  • sangat rewel dan tidak berhenti menangis
  • lemah dan sulit dibangunkan
  • ada ruam atau bintik-bintik berwarna ungu di kulit yang sebelumnya tidak ada
  • bibir, lidah atau kuku membiru
  • leher kaku
  • pada bayi yang masih muda, ubun-ubung tampak sangat menonjol atau sangat cekung
  • sakit kepala berat
  • sulit bernapas, tidak membaik ketika hidung dibersihkan
  • badan condong ke depan dan mengeluarkan liur
  • ada kejang
  • sakit perut sedang hingga berat

Diagnosis Demam pada anak

Diagnosis Demam pada Anak

Suhu tubuh bisa diukur dengan menggunakan termometer digital atau termometer air raksa. Termometer air raksa perlu di guncang terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memastikan bahwa suhu yang muncul berada di bawah suhu tubuh yang normal. Termometer air raksa harus dipasang selama 2-3 menit. Termometer digital lebih mudah digunakan dan lebih cepat (termometer biasanya akan memberikan tanda saat selesai mengukur suhu). Namun, termometer air raksa tidak lagi direkomendasikan karena termometer ini terbuat dari kaca dan mudah pecah, sehingga berisiko memberikan papaparan terhadap air raksa (merkuri).

Ada beberapa cara untuk mengukur suhu tubuh:

- Suhu rektal, adalah yang paling akurat, karena yang paling dekat dengan suhu tubuh bagian dalam. Termometer harus diolesi pelumas kemudian perlahan-lahan dimasukkan ke dalam anus anak sekitar 1,5-2,5 cm saat anak terlungkup. Anak harus dijaga agar tidak bergerak.

- Suhu telinga, yaitu dengan menggunakan termometer telinga digital yang mengukur radiasi infra-merah dari gendang telinga. Termometer telinga tidak dapat diandalkan untuk bayi yang berusia kurang dari 3 bulan.

- Suhu mulut, diukur dengan termometer yang diletakkan di bawah lidah anak. Cara ini akurat tetapi sulit dilakukan pada anak-anak yang masih kecil, karena mereka sulit untuk menjaga mulut tetap tertutup saat termometer dipasang. Biasanya cara ini baru mulai bisa digunakan saat anak berusia di atas 4 tahun.

- Suhu dahi (arteri temporalis), diukur dengan menggunakan termometer digital khusus yang mengukur radiasi infra-merah dari arteri di daerah dahi (arteri temporalis). Pengukuran suhu dahi tidak seakurat suhu rektal, terutama pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan.

- Suhu ketiak, diukur dengan meletakkan termometer di ketiak anak, langsung pada kulit. Pengukuran suhu tubuh dengan cara ini kurang akurat dibandingkan cara-cara lainnya. Namun, jika tidak nyaman untuk melakukan pengukuran suhu rektal dan tidak ada alat untuk mengukur suhu telinga atau suhu dahi, maka pengukuran suhu ketiak dapat dilakukan, ketimbang tidak mengukur suhu sama sekali.

Mendeteksi demam bukanlah hal yang sulit, ketimbang menentukan penyebabnya. Untuk mengetahui penyebabnya, perlu diketahui penjelasan lengkap mengenai penyakit anak dari orang tuanya. Jika diperlukan, bisa dilakukan pemeriksaan fisik dan juga penunjang, seperti:

  • Foto rontgen dada, bisa bermanfaat dalam memastikan beberapa kondisi pada dada (paru-paru atau jantung)
  • Pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, dan kultur darah
  • Pemeriksaan air kencing
  • Punksi lumbal untuk mengambil contoh cairan serebrospinal yang meliputi otak dan medula spinalis. Pemeriksaan ini bisa dilakukan jika diduga terjadi meningitis.

Penanganan Demam pada anak

Pengobatan Demam pada Anak

Jika demam disebabkan oleh suatu gangguan, maka gangguan tersebut perlu diobati. Penanganan lain dilakukan untuk membuat anak merasa lebih baik.

- Penanganan umum yang dapat dilakukan untuk membantu anak yang sedang demam, antara lain:

  • Berikan anak banyak minum cairan untuk mencegah dehidrasi
  • Berikan kompres hangat pada dahi, tangan, dan kaki

Karena menggigil dapat meningkatkan suhu tubuh anak, maka cara-cara yang dapat membuat anak menggigil, misalnya melepaskan pakaian anak dan memberikan air dingin, hanya digunakan jika suhu tubuh anak sangat tinggi (sekitar 41oC) atau lebih.

Jangan memberikan kompres alkohol pada anak karena alkohol bisa diserap masuk melalui kulit dan menimbulkan bahaya.

- Obat-obat untuk menurunkan demam

Obat-obat yang disebut sebagai antipiretik dapat membuat anak merasa lebih baik, yaitu dengan cara menurunkan suhu tubuh. Obat-obat ini tidak memiliki efek pada infeksi atau gangguan lain yang menyebabkan timbulnya demam. Namun, jika anak memiliki gangguan pada jantung, paru-paru, otak, atau saraf, atau riwayat kejang demam, maka obat ini penting untuk digunakan.

Obat antipiretik yang bisa digunakan misalnya parasetamol atau ibuprofen. Penting untuk memberikan dosis obat yang tepat dan pada interval waktu yang tepat. Obat tidak akan bekerja jika diberikan dalam dosis yang terlalu kecil atau terlalu lama jangka pemberiannya. Dan meskipun obat-obat ini relatif aman, tetapi jangan memberikan obat terlalu banyak atau terlalu sering, karena dapat menyebabkan terjadinya over-dosis.

Aspirin tidak lagi digunakan untuk menurunkan demam pada anak karena obat ini dapat berinteraksi dengan infeksi virus tertentu (seperti influenza atau cacar air) dan menyebabkan gangguan yang serius, yang disebut sindroma Reye.

 


Komplikasi Demam pada Anak

Pada umumnya demam pada anak dapat sembuh dengan sendirinya serta jarang menimbulkan komplikasi, tergantung dari penyebab demamnya.

Tetapi, mungkin dapat menimbulkan masalah jika demam tidak diatasi dengan baik, seperti:

  • Dehidrasi berat, hal ini sering terjadi dikarenakan anak cenderung menjadi sulit makan atau minum saat demam, sehingga anak rentan terkena dehidrasi karena kurangnya nutrisi dan cairan tubuh
  • Perubahan kesadaran. Pada keadaan demam anak menjadi tidak nyaman, sehingga dapat merubah kesadaran anak dan dapat mengalami halusinasi

 


Prognosis Demam pada Anak

Demam pada anak umumnya berprognosis baik dan dapat sembuh dengan sendiri jika segera ditangani dan tergantung dari penyebab demam anak.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Demam pada Anak

Pencegahan yang dapat dilakukan agar anak terhindari dari demam adalah dengan cara meningkatkan imunitas tubuh, seperti:

  • Mengonsumsi makanan yang bergizi dan baik
  • Pastikan anak tidur dan istirahat yang cukup
  • Selalu jaga kebersihan tubuh anak
  • Ajarkan anak selalu mencuci tangan sebelum makan
  • Biasakan anak tidak menywntuk mulut atau mata dalam keadaan tangan kotor
  • Biasakan anak u ntuk menggunakan aalat  pribadi saat makan
  • Usahakan anak selalu menggunakan masker saat ke luar rumah

Referensi

Referensi:

  • C, Deborah M. Fever in Infant and Children. Merck Manual Handbook. 2013.
  • J, Robert F. Fever in Children. eMedicine Health. 2010.
  • kidshealth.org/en/parents/fever.html. 2022
  • Mayo Clinic. Fever. 2011.

(Diperbarui 21 Desember 2023)

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa