Terapi untuk DM tipe 2, khususnya pada pasien dengan kelebihan BB dengan kadar glkukosa darah yang tidak bisa dikendalikan secara adekuat dengan diet & olahraga saja. Pada orang dewasa dapat digunakan sebagai monoterapi atau terapi kombinasi dengan obat antidiabetes oral lainnya atau dengan insulin. Pada anak mulai usia 10 tahun & remaja, dapat digunakan sebagai monoterapi atau terapi kombinasi dengan insulin.

Dewasa
• Dosis awal: 500-850 mg, 1-3 kali per hari. Secara bertahap dosis dapat ditingkatkan dalam waktu 1 minggu. Sebagai alternatif, tingkatkan dosis dalam 10-15 hari menyesuaikan respons pasien
• Dosis maksimal: 2.550-3.000 mg, per hari yang dibagi ke dalam 3 kali minum
• Dosis pemeliharaan: 850 mg, 2 kali per hari

Anak usia 10 tahun atau lebih
• Dosis awal: 500-850 mg, 1 kali per hari. Secara bertahap dosis dapat ditingkatkan dalam waktu 1 minggu. Sebagai alternatif, tingkatkan dosis dalam 10-15 hari menyesuaikan respons pasien
• Dosis maksimal: 2.000 mg per hari, 2-3 kali per hari

Koma diabetikum, ketoasidosis, kerusakan ginjal, penyakit hati kronis, gagal jantung, infarksi miokardial, dehidrasi, alkoholisme akut & kronis, riwayat asidosis laktat, insufisiensi pulmoner, syok, hipoksemia (keadaan kadar oksigen darah yang menurun).

• Hamil, menyusui, hentikan terapi 2-3 hari sebelum pembedahan, kondisi yang bisa menyebabkan dehidrasi, pasien dengan trauma atau infeksi serius.
  Dibutuhkan pemeriksaan ginjal secara teratur.
  Interaksi obat :
  - Bisa menyebabkan hipoglikemia jika digunakan dengan Sulfonilurea atau Insulin.
  - Tesiko asidosis laktat ditingkatkan oleh alkohol.
  - Bisa mengganggu absorpsi Vitamin B12.
  - Antikoagulan membutuhkan penyesuaian dosis.
  - Penurunan klirens ginjal jika diberikan dengan Simetidin.P

Simpan obat ditempat yang sejuk ( tidak lebih dari 30°C ) dan kering, serta terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

DKL9615609710A1