Informasi Penyakit

Abses Paru

dr. VIDYA HARTIANSYAH
18 Juli 2025
Abses Paru

Abses Paru

dr. VIDYA HARTIANSYAH
18 Juli 2025

Abses paru merupakan suatu rongga berisi nanah di paru-paru yang diliputi oleh jaringan yang meradang dan disebabkan oleh adanya infeksi.


Penyebab Abses paru

Penyebab Abses Paru

Abses paru biasanya disebabkan oleh bakteri yang normalnya terdapat di mulut atau tenggorokan, tetapi terhirup masuk (teraspirasi) ke dalam paru-paru dan menimbulkan infeksi. Seringkali bakteri berasal dari adanya penyakit di daerah gigi pada penderita.

Infeksi biasanya terjadi pada orang-orang yang:

  1. Berada dalam keadaan tidak sadar atau sangat mengantuk karena pengaruh obat penenang, obat bius, atau penyalahgunaan alkohol
  2. Memiliki gangguan sistem saraf
  3. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk
  4. Memiliki sumbatan jalan napas, misalnya oleh tumor atau benda asing. 
  5. Mendapatkan infeksi dari bakteri yang masuk melalui aliran darah atau penyebaran dari tempat lain di tubuh yang terinfeksi

Gejala Abses paru

Gejala Abses Paru

Gejala biasanya muncul secara perlahan. Namun, tergantung dari penyebabnya, gejala juga bisa muncul secara tiba-tiba. Pada awalnya gejala yang muncul menyerupai gejala pneumonia, misalnya demam, batuk berdahak, hilang nafsu makan, berat badan menurun, dan kelelahan.

Dahaknya bisa mengandung darah dan seringkali berbau busuk, karena bakteri dari mulut atau tenggorokan cenderung menghasilkan bau busuk. Penderita juga bisa merasa nyeri dada saat bernapas, terutama jika telah terjadi peradangan pada pleura.


Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri ke dokter bila Anda sulit bernapas, nyeri dada, demam 39 derajat atau lebih, batuk terus menerus, terutama bila batuk berdahak nanah.

Pemeriksaan dan pengobatan dari dokter sangat penting terutama pada kelompok orang berikut ini:

  • orang yang berusia 65 tahun ke atas
  • anak berusia kurang dari 2 tahun dengan gejala batuk/infeksi saluran pernapasan
  • orang yang memiliki masalah kesehatan atau sistem imun yang lemah
  • orang yang menjalani kemoterapi atau mengkonsumsi obat yang menekan sistem imun

Diagnosis Abses paru

Diagnosis Abses Paru

Diagnosis abses paru tidak bisa hanya berdasarkan gejala-gejala yang menyerupai pneumonia maupun hasil pemeriksaan fisik saja. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan pencitraan, seperti rontgen atau CT scan dada.
  • Biakan dahak, untuk menemukan organisme penyebab terjadinya abses
  • Bronkoskopi, untuk melihat apakah terdapat sumbatan pada saluran napas

Penanganan Abses paru

Penanganan Abses Paru

Ada berbagai cara untuk mengatasi abses paru, diantaranya:

  • Antibiotik. Sebagian besar pasien mendapatkan antibiotik secara vena selama 3-8 minggu. Setelahnya pasien mungkin akan mengkonsumsi antibiotik oral. Antibiotik digunakan hingga pemeriksaan rontgen menunjukkan sudah tidak ada abses. 
  • Drainase. Tindakan mengeluarkan nanah diperlukan bila abses berukuran 6 cm atau lebih.
  • Pembedahan. Tindakan ini jarang dilakukan, tetapi sebagian pasien memerlukan tindakan pembedahan untuk membuang abses.

Komplikasi Abses Paru

Kemungkinan komplikasi akibat abses paru diantaranya:

  • Abses kronis (abses lebih dari 6 minggu).
  • Empyema. Kondisi di mana abses pecah sehingga nanah masuk ke ruang di antara paru-paru dan dada.
  • Perdarahan. Hal ini jarang terjadi, tetapi terkadang abses dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan serius.
  • Fistula bronkopleura. Terbentuk saluran antara paru-paru dan selubung yang menutupinya.

Prognosis Abses Paru

Penggunaan antibiotik dapat menyembuhkan sebagian besar pasien. Dan semakin cepat pengobatan dilakukan, semakin baik hasilnya.


Informasi Produk Terkait Abses Paru


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Abses Paru

Abses paru tidak sepenuhnya dapat dicegah. Selain itu, tidak ada pemeriksaan yang dapat mendeteksi abses paru lebih awal. Hindari abses paru dengan mencegah infeksi paru dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, diantaranya dengan:

  • mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, tidur cukup, dan mengelola stress
  • tidak merokok dan menghindari asap rokok
  • hindari paparan debu dan bahan kimia berbahaya terutama dalam jangka panjang
  • hindari tempat ramai, terutama banyak orang sakit
  • selalu menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

 


Referensi

Referensi:

  • B, John G. Abscess in the Lungs. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • K, Nader. Lung Abscess. Medscape. 2013.
  • www.webmd.com.What Is a Lung Abscess?. 2023.
Copyright 2025 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2025 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa