Limfositopenia
Limfositopenia (atau disebut juga limfopenia) adalah suatu keadaan di mana jumlah limfosit di dalam darah rendah (dibawah 1.500 sel/μL darah pada dewasa atau dibawah 3.000 sel/μL pada anak-anak).
Dalam keadaan normal, jumlah limfosit mencapai 15-40% dari sel darah putih dalam aliran darah. Limfosit merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk :
- Melindungi tubuh dari infeksi virus
- Membantu sel lainnya dalam melindungi tubuh dari infeksi bakteri, jamur, dan parasit
- Berubah menjadi sel yang membentuk antibodi (sel plasma)
- Melawan kanker
- Membantu mengatur aktivitas sel lainnya dalam sistem kekebalan
Penyebab Limfositopenia
Limfositopenia bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit dan keadaan. Namun penyebab limfositopenia yang paling sering adalah AIDS dan malnutrisi.
Limfositopenia terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
- Tubuh tidak dapat membuat limfosit dalam jumlah cukup
- Tubuh membuat limfosit dalam jumlah cukup namun banyak limfosit yang dihancurkan
- Limfosit terperangkap pada limpa atau kelenjar getah bening
- Kombinasi dari faktor-faktor tersebut
Penyebab terjadinya limfositopenia dapat bersifat didapat (acquired) atau diturunkan (inherited).
Beberapa keadaan atau penyakit yang didapat (acquired) sebagai penyebab terjadinya limfopenia:
- Penyakit infeksi, seperti AIDS, infeksi virus hepatitis, tuberkulosis, demam tifoid
- Penyakit autoimun, seperti lupus (dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel dan jaringan tubuh sendiri)
- Terapi steroid
- Kanker darah dan penyakit darah lainnya, seperti anemia aplastik dan penyakit Hodgkin
- Terapi radiasi dan kemoterapi
Beberapa keadaan atau penyakit yang diturunkan (inherited) sebagai penyebab terjadinya limfopenia antara lain sindroma DiGeorge, sindroma Wiskott-Aldrich, sindroma imunodefisiensi gabungan yang berat, ataksia-telangiektasis. Penyebab yang diturunkan lebih jarang daripada penyebab yang didapat.
Gejala Limfositopenia
Penderita limfositopenia bisa tidak memiliki gejala, atau mereka hanya mengalami demam dan tanda-tanda infeksi lainnya. Limfositopenia ringan biasanya tidak bergejala dan ditemukan saat pemeriksaan hitung darah lengkap untuk alasan lain. Penurunan jumlah limfosit yang hebat bisa menyebabkan timbulnya infeksi karena virus, jamur dan parasit.
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri ke dokter bila Anda terkena infeksi. Bila Anda memiliki kondisi yang menyebabkan Anda rentan terkena infeksi, tanyakan lebih lanjut kepada dokter Anda, apa saja tanda dan gejala kegawatan yang memerlukan penanganan medis.
Diagnosis Limfositopenia
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Penderita dengan infeksi berulang, infeksi yang tidak biasa, atau infeksi yang tidak sembuh-sembuh, perlu dicurigai akan adanya limfositopenia. Kemungkinan terjadinya limfositopenia akan lebih kuat jika penderita:
- berisiko terkena AIDS (memiliki riwayat transfusi darah, pemakaian obat-obat terlarang intravena (melalui pembuluh darah), berganti-ganti pasangan seksual, dan riwayat terpapar darah atau cairan tubuh yang terinfeksi HIV)
- memiliki riwayat mendapatkan terapi radiasi atau kemoterapi
- pernah didiagnosis mengalami kelainan darah atau gangguan imun
- memiliki riwayat penyakit tersebut pada keluarga
Pemeriksaan hitung darah lengkap dilakukan untuk membuat diagnosis limfositopenia. Jika jumlah limfosit sangat rendah, biasanya juga akan dilakukan pemeriksaan sumsum tulang.
Penanganan Limfositopenia
Pengobatan limfositopenia tergantung dari penyebabnya. Jika limfositopenia disebabkan oleh obat-obat tertentu, maka perlu dilakukan penghentian pemakaian obat-obat tersebut. Biasanya gejala akan mereda dalam beberapa hari setelah pemakaian obat dihentikan.
Jika penyebab terjadinya limfositopenia adalah AIDS, maka perlu diberikan obat-obat untuk penyakit penyebabnya. Pada beberapa kasus, bisa juga dilakukan transplantasi sel induk (stem cell) untuk membentuk limfosit.
Komplikasi Limfositopenia
Pada limfositopenia berat, dapat terjadi infeksi berulang atau infeksi yang berlangsung sangat lama.
Prognosis Limfositopenia
Prognosis bergantung pada penyebab rendahnya kadar limfosit. Biasanya limfosit akan kembali normal setelah sembuh dari infeksi.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Limfositopenia
Penderita tidak dapat mencegah terjadinya limfositopenia yang disebabkan oleh kondisi yang diturunkan (inherited). Akan tetapi risiko mengalami limfopenia dapat dikurangi dengan cara melindungi diri dari infeksi, melakukan hubungan seksual yang aman dapat mengurangi risiko terkena infeksi menular seksual, misalnya HIV.
Risiko infeksi dapat dikurangi misalnya dengan:
- Mendapatkan vaksin flu dan COVID
- Menghindari situasi yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi, misalnya menghindari orang sakit, menggunakan masker di tempat ramai, menghindari area dalam ruang tertutu.
- Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer
- Memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi aman, makanan dimasak hingga matang, buah dan sayur dicuci hingga bersih sebelum dikonsumsi
- Menghindari aktivitas yang berisik ocedera, misalnya teriris, yang dapat menjadi jalan masuk kuman ke tubuh.
- Avoid activities where you risk injuries, like cuts or scrapes that can introduce germs into your body.
Referensi
- my.clevelandclinic.org. Lymphopenia. 2023.
- National Institute of Health. Lymphocytopenia. US Department of Health. 2011.
- T, Mary. Lymphocytopenia. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.