Pentingnya Perencanaan Keluarga dalam Momentum Hari Kontrasepsi Sedunia

Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati setiap 26 September dan menjadi bagian dari kampanye global yang menekankan pentingnya literasi kontrasepsi. Peringatan ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap orang, terutama pasangan usia subur, mendapatkan informasi tentang pilihan kontrasepsi.

 

Momentum ini menegaskan bahwa perencanaan keluarga bukan hanya tentang menunda atau mencegah kehamilan. Perencanaan keluarga adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kualitas hidup, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta mendukung pembangunan berkelanjutan.

 

Pentingnya Edukasi tentang Kontrasepsi di Momen Hari Kontrasepsi Sedunia

 

Literasi tentang kontrasepsi memiliki peran yang sangat penting dalam upaya membangun keluarga yang sehat, terencana, dan bertanggung jawab. Hari Kontrasepsi Sedunia pun hadir sebagai momentum untuk memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya informasi yang benar dan mudah dijangkau.

 

Kontrasepsi bukan sekadar pilihan medis, melainkan juga bagian dari hak asasi manusia dalam menentukan masa depan keluarga. Pemahaman yang baik dapat membantu pasangan dalam mengatur jarak kelahiran, menjaga kesehatan ibu, serta menciptakan kondisi psikologis yang lebih stabil dalam rumah tangga.

 

Selain itu, edukasi kontrasepsi juga dapat mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan, yang sering kali berdampak pada persoalan sosial maupun ekonomi.

 

Edukasi Kontrasepsi: Pilihan, Mitos, dan Informasi yang Penting Diketahui

 

Edukasi tentang Kontrasepsi

 

Penting bagi setiap pasangan untuk memahami edukasi kontrasepsi secara menyeluruh. Memahami pilihan metode, stigma, hingga mitos yang beredar dapat membantu pasangan membuat keputusan yang tepat dan aman sesuai kebutuhan mereka.

 

1. Menghadapi Mitos dan Stigma Sosial

 

Masih banyak pasangan yang ragu menggunakan kontrasepsi karena terpengaruh oleh mitos atau cerita yang tidak benar. Misalnya, ada anggapan bahwa penggunaan kontrasepsi dapat merusak kesuburan permanen, padahal hal tersebut tidak memiliki dasar ilmiah.

 

Selain mitos, stigma sosial juga menjadi penghalang yang membuat masyarakat enggan mendiskusikan kontrasepsi secara terbuka. Padahal, dengan membuka ruang dialog, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi yang objektif, sehingga bisa mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan.

 

2. Pilihan metode yang beragam

 

Saat ini terdapat berbagai metode kontrasepsi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan kondisi pasangan.

 

Mulai dari pil KB harian, suntik KB yang diberikan secara berkala, implan yang ditanam di bawah kulit, kondom yang juga berfungsi ganda sebagai pelindung dari infeksi menular seksual, hingga IUD (alat kontrasepsi dalam rahim).

 

3. Kesesuaian dengan kondisi individu

 

Tidak semua metode kontrasepsi cocok digunakan oleh setiap orang. Faktor seperti kondisi kesehatan, riwayat penyakit tertentu, usia, hingga preferensi pasangan perlu menjadi bahan pertimbangan dalam memilih.

 

Misalnya, seorang wanita dengan riwayat hipertensi mungkin tidak disarankan menggunakan pil kombinasi, sementara pasangan yang ingin menunda kehamilan jangka panjang bisa lebih cocok menggunakan implan atau IUD.

 

4. Menghapus stigma terkait kontrasepsi

 

Di banyak daerah, pembicaraan tentang kontrasepsi masih dianggap tabu atau memalukan. Padahal, kontrasepsi adalah bagian dari hak reproduksi yang seharusnya dihormati dan dipahami semua pihak.

 

Edukasi yang masif dapat membantu menghapus stigma tersebut, sehingga masyarakat tidak lagi melihat kontrasepsi sebagai hal yang terlarang atau tidak pantas dibicarakan.

 

5. Meluruskan mitos yang beredar

 

Salah satu hambatan besar dalam penggunaan kontrasepsi adalah maraknya mitos yang tidak benar.

 

Misalnya, ada anggapan bahwa kontrasepsi dapat menyebabkan infertilitas permanen, padahal kenyataannya sebagian besar metode kontrasepsi bersifat sementara dan kesuburan akan kembali setelah penggunaan dihentikan.

 

6. Pentingnya akses informasi yang merata

 

Tidak semua lapisan masyarakat memiliki akses yang sama terhadap informasi maupun layanan kontrasepsi. Masyarakat di daerah perkotaan biasanya lebih mudah mendapatkan informasi melalui tenaga kesehatan, media massa, atau internet.

 

Namun, di pedesaan, akses ini seringkali terbatas sehingga masih banyak pasangan yang tidak memahami pilihan kontrasepsi secara utuh.

 

Peran Dokter dalam Hari Kontrasepsi Sedunia

 

Dalam konteks penggunaan kontrasepsi, keberadaan tenaga kesehatan, terutama dokter, memiliki peranan yang tidak dapat diabaikan. Berikut adalah beberapa peran dokter dalam penggunaan kontrasepsi:

 

1. Resep untuk obat keras

 

Jenis kontrasepsi tertentu, seperti pil kontrasepsi darurat atau metode hormonal dengan dosis tinggi, dapat menimbulkan dampak serius jika dipakai sembarangan. Risiko gangguan hormonal, perdarahan abnormal, hingga masalah kesuburan bisa muncul tanpa pengawasan medis.

 

2. Mencegah risiko kesehatan

 

Pemakaian kontrasepsi tidak bisa dilakukan dengan cara coba-coba. Dokter berperan dalam mencegah potensi komplikasi yang mungkin timbul akibat penggunaan yang salah, misalnya pembekuan darah pada pemakai pil KB atau peningkatan tekanan darah pada pengguna suntik KB tertentu.

 

3. Pertimbangan kondisi medis

 

Setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes, obesitas, atau gangguan hormon harus menjadi bahan pertimbangan sebelum memilih metode kontrasepsi.

 

4. Konsultasi bagi pasangan muda

 

Banyak pasangan yang baru menikah atau baru merencanakan keluarga masih bingung memilih kontrasepsi yang cocok. Dokter hadir sebagai pihak yang memberi arahan, mulai dari menjelaskan cara kerja masing-masing metode, tingkat efektivitas, hingga dampaknya terhadap kesuburan di masa depan.

 

5. Edukasi berkelanjutan

 

Peran dokter tidak berhenti pada pemberian resep semata. Mereka juga berperan memberikan edukasi jangka panjang mengenai kontrasepsi.

 

Pasien diberi penjelasan mengenai efek samping yang wajar terjadi, misalnya perubahan siklus haid atau kenaikan berat badan, sekaligus tanda-tanda bahaya yang harus segera mendapat perhatian medis. Dengan demikian, pasien tidak merasa cemas berlebihan dan tahu kapan harus kembali berkonsultasi.

 

Pendampingan tenaga kesehatan dalam pemilihan maupun penggunaan kontrasepsi membuat prosesnya jauh lebih aman, efektif, dan minim risiko. Masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat kontrasepsi sebagai pengendali kehamilan, tetapi juga perlindungan kesehatan reproduksi yang menyeluruh.

 

Keterlibatan Laki-Laki dalam Perencanaan Keluarga

 

Kontrasepsi sering kali dianggap hanya urusan perempuan. Momentum Hari Kontrasepsi Sedunia hadir untuk mengubah paradigma ini dengan mengajak laki-laki turut berperan aktif.

 

Keterlibatan laki-laki bisa diwujudkan melalui:

 

1. Kondom sebagai pilihan praktis dan protektif

 

Kondom dapat menjadi pilihan kontrasepsi yang praktis sekaligus memberikan perlindungan tambahan. Selain berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, kondom juga efektif dalam melindungi pasangan dari risiko penyakit menular seksual.

 

2. Vasektomi sebagai langkah permanen

 

Vasektomi bisa dipilih sebagai metode kontrasepsi permanen ketika pasangan merasa jumlah anak sudah cukup. Dengan prosedur ini, pasangan dapat lebih fokus membesarkan keluarga tanpa perlu khawatir terhadap risiko kehamilan kembali.

 

3. Dukungan penuh dalam perencanaan keluarga

 

Memberikan dukungan penuh kepada pasangan dalam setiap keputusan perencanaan keluarga sangatlah penting. Dukungan tidak hanya berarti menyetujui, melainkan juga mencakup komunikasi terbuka, kesediaan mendengarkan, serta saling memahami kebutuhan satu sama lain.

 

4. Pentingnya edukasi tentang kontrasepsi

 

Ikut berpartisipasi dalam proses edukasi mengenai kontrasepsi juga merupakan hal yang sangat bermanfaat. Dengan pemahaman yang baik, pasangan dapat mengetahui berbagai pilihan metode, kelebihan, serta potensi risikonya. Pengetahuan ini membuat keputusan yang diambil menjadi lebih matang.

 

Dengan keterlibatan laki-laki, perencanaan keluarga bisa berjalan lebih adil, sehat, dan penuh tanggung jawab.

 

Hari Kontrasepsi Sedunia menjadi momen penting untuk menyadarkan kita bahwa kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga bukanlah hal yang bisa diabaikan. Akses terhadap informasi yang benar mengenai kontrasepsi, jenis obat, maupun pemahaman penyakit sangat dibutuhkan.

 

Medicastore hadir untuk membantu masyarakat dengan menyediakan ribuan informasi seputar obat dan penyakit. Tak hanya itu, Medicastore juga berfungsi sebagai apotek online yang memudahkan pembelian produk kesehatan dari mana saja dan kapan saja.

 

Referensi:

  1. https://fikes.umsida.ac.id/pentingnya-edukasi-seksual-dan-kontrasepsi-2/
  2. https://ayosehat.kemkes.go.id/pentingnya-penggunaan-alat-kontrasepsi
  3. https://puskesmaslamongan.com/2025/03/peran-penting-dokter-dalam-pemasangan-alat-kontrasepsi/
  4. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/44783
  5. https://www.unfpa.org/resources/issue-6-male-involvement-and-masculinity
  6. https://medicastore.com/about-apotek-online/index