Gejala dan Penyebab Telinga Berdengung

Ketika Anda merasakan bunyi asing tanpa sumber suara dari luar, kondisi ini dikenal sebagai penyakit telinga berdengung. Meskipun tidak selalu berbahaya, sering kali penyakit ini mengganggu kenyamanan serta kualitas hidup.

 

Gejala telinga berdengung dapat muncul pada salah satu telinga maupun keduanya. Entah orang dewasa atau anak-anak, penyakit ini bisa dialami siapa pun. Meski begitu, kasus telinga berdengung lebih sering terjadi pada usia lanjut. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar gejala dan penyebabnya, yuk, simak artikel ini!

 

Mengenal Penyakit Telinga Berdengung

 

Telinga berdengung atau tinnitus adalah kondisi ketika Anda mendengar bunyi tertentu, misalnya dering, dengung, siulan, desis, kicau, atau bahkan suara gemuruh. Padahal, di sekitar tidak ada sumber suara dari luar. Penderita tinnitus mendengar suara-suara tersebut namun tak akan terdengar oleh orang lain.

 

Umumnya, tinnitus bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika berubah menjadi permanen, penyakit telinga berdengung tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Pengobatan yang diberikan dokter hanya bertujuan meredakan gejala agar Anda dapat lebih nyaman dalam beraktivitas.

 

Gejala Telinga Berdengung

 

Beragam gejala bisa saja muncul ketika Anda merasakan telinga berdengung dan akan berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang merasakan suara berdering, mendengung, mendesis, berdesir, bahkan menyerupai siulan atau jeritan halus.

 

Lantaran hanya Anda seorang yang bisa mendengar suara-suara tersebut, sebagian besar kasus ini sifatnya subjektif. Bunyi-bunyi yang terdengar dapat pelan atau keras, muncul sesekali maupun terus-menerus, dan bisa menyerang satu telinga saja atau keduanya.

 

Pada kondisi yang lebih jarang, suara berdengung mengikuti irama detak jantung. Tinnitus jenis ini dikenal sebagai tinnitus objektif. Dalam kasus tersebut, dokter dapat mendeteksi suara dengan bantuan stetoskop. Jenis telinga berdengung ini relatif mudah dikenali dan ditangani sebab alasan terjadinya lebih jelas.

 

Penyebab Telinga Berdengung

 

Penyebab Telinga Berdengung

 

Ketika telinga Anda berdengung, sering kali ini bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan gejala dari kondisi lain yang mendasarinya. Berikut beberapa faktor umum yang dapat memicu terjadinya gangguan ini:

 

1. Paparan Suara Keras

 

Sebagian besar kasus telinga berdengung berhubungan dengan gangguan pendengaran akibat kebisingan (noise-induced hearing loss). Paparan suara kencang dalam jangka waktu lama bisa merusak koklea, yakni organ di telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap gelombang suara.

 

Mulai dari pilot, musisi, hingga pekerja bangunan kerap mengalami kondisi ini. Bahkan, suara keras yang hanya terjadi sekali, seperti ledakan, juga bisa memicu telinga berdengung. Biasanya, gejala ini terasa lebih jelas saat berada di tempat sunyi, misalnya di malam hari menjelang tidur.

 

2. Penumpukan Kotoran Telinga

 

Ketika banyak kotoran menumpuk di saluran telinga, tekanan di dalamnya bisa berubah. Hal ini juga terjadi jika ada penumpukan benda asing ata adanya cairan akibat infeksi. Perubahan inilah yang membuat pendengaran terganggu dan menimbulkan dengungan.

 

Untuk mencegahnya, telinga sebaiknya dibersihkan secara tepat, misalnya dengan metode irigasi telinga. Pastikan Anda tidak memakai benda yang berisiko membuat saluran telinga semakin luka.

 

3. Infeksi Telinga

 

Apakah telinga tengah Anda menderita infeksi (otitis media)? Hal ini juga menjadi penyebab penyakit telinga berdengung yang cukup sering terjadi. Infeksi menimbulkan perubahan tekanan di dalam telinga, sehingga memunculkan gejala dengungan.

 

Penanganan medis sangat penting agar infeksi bisa teratasi dengan baik dan tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Dengan demikian, Anda bisa menjalani hari tanpa mendengar suara-suara yang mengganggu lagi.

 

4. Gangguan pada Koklea

 

Di dalam telinga, ada yang terus bergerak ketika menerima suara, yakni sel rambut halus dan kecil yang merupakan bagian dari koklea. Gerakannya menghasilkan sinyal listrik yang akan dikirimkan ke otak. Lewat saraf pendengaran. Otak akan mengartikan sinyal ini sebagai suara.

 

Jika sel rambut tersebut rusak, misalnya karena faktor usia atau sering terpapar suara keras, sinyal suara yang diterima otak bisa terganggu. Akibatnya, Anda akan mendengar suara-suara dengungan.

 

5. Penurunan Pendengaran Akibat Usia

 

Seiring bertambahnya usia, kemampuan saraf pendengaran bisa menurun. Kondisi yang dikenal sebagai presbikusis ini biasanya mulai dirasakan saat Anda memasuki usia lanjut, sekitar 70–75 tahun. Gejalanya berupa berkurangnya kepekaan pendengaran yang sering disertai kuping berdengung.

 

6. Efek Samping Obat-obatan Tertentu

 

Tidak jarang, penggunaan obat-obatan menjadi pemicu munculnya penyakit telinga berdengung. Beberapa jenis obat, terutama dalam dosis tinggi, dapat memperburuk kondisi ini. Contohnya adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), antibiotik tertentu, obat kanker hingga pil diuretik.

 

Antimalaria, antidepresan, hingga aspirin dosis tinggi yang digunakan dalam jangka panjang juga perlu menjadi perhatian. Biasanya, semakin besar dosis yang dikonsumsi, semakin jelas pula dengungan yang dirasakan. Gejala ini bisa berkurang atau bahkan menghilang setelah obat dihentikan sesuai arahan dokter.

 

7. Cedera pada Kepala atau Leher

 

Kecelakaan yang menyebabkan trauma di kepala atau leher juga dapat memicu telinga berdengung. Cedera semacam ini bisa mempengaruhi telinga bagian dalam, saraf pendengaran, atau area otak yang berperan dalam memproses suara.

 

Biasanya, telinga berdengung yang muncul akibat trauma hanya dirasakan pada salah satu telinga, baik kiri maupun kanan.

 

8. Penyakit Meniere

 

Meski kondisi ini jarang, penyakit meniere bisa disebabkan salah satunya oleh telinga yang terasa berdengung. Meniere merupakan gangguan pada bagian dalam telinga yang disebabkan oleh tekanan cairan yang tidak normal.

 

Kondisi ini biasanya hanya menyerang satu telinga. Jika berlangsung kronis, penderita meniere memerlukan perawatan medis khusus untuk mengurangi gejala serta mencegah dampak jangka panjang.

 

9. Perubahan Tulang Telinga

 

Kekakuan pada tulang telinga tengah atau otosklerosis dapat menimbulkan gangguan pendengaran sekaligus dengungan pada telinga. Biasanya, kondisi ini terjadi karena pertumbuhan tulang yang tidak normal dan sering kali berkaitan dengan faktor genetik.

 

Pertumbuhan tulang yang kaku membuat telinga tidak bisa merespons getaran suara dengan baik. Dampaknya, pendengaran akan berkurang dan disertai tinnitus.

 

10. Kejang Otot Telinga Bagian Dalam

 

Selain otot kaki, tangan, atau leher, kejang juga bisa terjadi pada otot telinga bagian dalam. Ketegangan ini dapat muncul tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, meski sering dikaitkan dengan gangguan saraf seperti multiple sclerosis.

 

Kejang otot telinga bagian dalam bisa menimbulkan rasa penuh sekaligus memunculkan suara berdengung yang mengganggu.

 

11. Gangguan Pembuluh Darah

 

Beberapa kasus penyakit telinga berdengung berhubungan dengan masalah pada pembuluh darah. Ketika aliran darah melalui pembuluh atau arteri menjadi lebih kuat dari biasanya, perubahan tekanan tersebut bisa menghasilkan suara berdengung di telinga.

 

12. Neuroma akustik

 

Saat saraf kranial ditumbuhi tumor jinak, kondisi ini dikenal sebagai neuroma akustik. Saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak dengan telinga bagian dalam dan berperan dalam keseimbangan serta pendengaran.

 

Pertumbuhan tumor ini dapat mengganggu fungsi saraf, sehingga memunculkan gejala seperti telinga berdengung, kehilangan pendengaran, hingga masalah keseimbangan.

 


Cari Informasi Dokter yang Menangani Telinga Berdengung di Apotik Medicastore

 

Melihat berbagai pemicunya, jelas bahwa penyakit telinga berdengung bisa timbul karena berbagai faktor. Itulah mengapa pemeriksaan medis penting dilakukan untuk memastikan penyebab yang tepat dan menentukan penanganan yang sesuai.

 

Jika Anda merasa telinga berdengung dan kesulitan menemukan penyebabnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ahli yang tepat.  Di Medicastore Anda bisa mendapatkan informasi praktek dokter, termasuk dokter spesialis THT yang dapat menangani telinga berdengung.

 

Medicastore merupakan layanan website kesehatan yang terpercaya dan mudah diakses. Temukan solusi terbaik untuk kesehatan telinga Anda bersama Medicastore!

 

Referensi:

  1. https://www.alodokter.com/ini-penyebab-kuping-berdengung-dan-cara-mencegahnya
  2. https://hellosehat.com/tht/telinga/penyebab-telinga-berdenging/
  3. https://www.rspondokindah.co.id/id/news/telinga-berdenging-gejala-penyebab-penanganan
  4. https://www.mitrakeluarga.com/artikel/telinga-berdenging-tinnitus
  5. https://ciputrahospital.com/penyakit-tinnitus/#Gejala_Tinnitus