Jangan Tertipu! 15 Mitos Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui Faktanya

Dalam kehidupan sehari-hari, informasi mengenai kesehatan begitu mudah ditemui. Banyak orang yang langsung mempercayai informasi tersebut tanpa mencari tahu kebenarannya. Padahal, tidak semua hal yang sudah dipercaya memiliki dasar ilmiah. Tidak sedikit di antaranya adalah mitos kesehatan belaka.

 

Untuk membantu membuka wawasan dan meluruskan kesalahpahaman yang masih beredar. Berikut diulas informasi mengenai mitos kesehatan populer yang faktanya tidak sesuai dengan kenyataan. Dengan mengetahui kebenarannya, Anda diharapkan bisa lebih bijak dalam merawat diri serta mengambil keputusan.

 

Kupas Tuntas 15 Mitos Kesehatan yang Sering Disalahpahami

 

Fakta dan Mitos Kesehatan

 

Informasi mengenai kesehatan merupakan hal yang paling mudah menyebar di tengah masyarakat. Mitos kesehatan yang dibiarkan berkembang bukan hanya menyesatkan, tetapi juga berpotensi membuat orang mengambil keputusan yang salah. Inilah kumpulan 15 mitos kesehatan yang salah:

 

1. Rontgen Bisa Menyebabkan Kanker

 

Tidak sedikit orang yang masih merasa khawatir atau bimbang saat dokter menyarankan pemeriksaan rontgen. Keraguan ini muncul karena adanya anggapan bahwa rontgen dapat memicu kanker akibat paparan radiasi. Mitos tersebut sudah lama beredar dan menimbulkan kekhawatiran.

 

Kenyataannya tidak sesederhana itu. Rontgen memang menggunakan radiasi pengion untuk menghasilkan gambaran bagian dalam tubuh. Namun, dosis radiasi dalam pemeriksaan medis sangat kecil. Jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan paparan radiasi tinggi yang bisa menimbulkan risiko kesehatan.

 

2. Konsumsi Wortel Membuat Penglihatan Jadi Tajam

 

Wortel memang kaya vitamin A yang bermanfaat untuk kesehatan mata. Namun, efeknya tidak sesederhana seperti yang dipercaya banyak orang. Untuk benar-benar merasakan manfaatnya, seseorang harus mengkonsumsi wortel dalam jumlah cukup besar, bukan hanya dalam porsi kecil sekali makan.

 

Perlu diingat, menjaga kesehatan mata tidak bisa hanya mengandalkan konsumsi wortel semata. Anda juga perlu mengonsumsi makanan lain yang mengandung antioksidan dan omega-3, seperti sayuran hijau, telur, ikan, hingga daging.

 

3. Penggunaan Deodoran Menyebabkan Kanker Payudara

 

Anggapan ini kerap muncul lantaran deodorant dipakai di area ketiak yang letaknya berdekatan dengan payudara. Banyak orang lalu mengaitkannya sebagai pemicu kanker payudara. Kenyataannya, sampai sekarang belum ada riset medis yang berhasil menguatkan klaim tersebut.

 

4. Minum Air Dingin Saat Haid Bisa Menyebabkan Kista

 

Banyak perempuan masih percaya bahwa mengkonsumsi air dingin saat menstruasi bisa menimbulkan kista. Padahal, klaim tersebut tidak benar. Pada umumnya, kista yang dialami wanita terjadi akibat pengaruh perubahan hormon dalam tubuh.

 

Dimana sebagian kecil lainnya karena kondisi medis lain seperti kista dermoid. Air dingin sama sekali tidak memiliki kaitan langsung dengan munculnya kista pada tubuh.

 

5. MSG Membuat Anak Jadi Bodoh

 

MSG atau micin sering dituduh sebagai penyebab anak-anak menjadi bodoh karena dianggap merusak sel otak. Namun, menurut badan pengawas pangan Amerika Serikat (FDA), MSG tergolong dalam kategori aman untuk dikonsumsi selama tidak berlebihan.

 

Hingga kini tidak ada bukti medis yang menyatakan bahwa MSG bisa menyebabkan kebodohan. Meski begitu, jika dikonsumsi terlalu banyak, MSG dapat menimbulkan efek samping sementara, seperti mual, sakit kepala, hingga muntah.

 

6. Mandi Malam Menyebabkan Rematik

 

Sebagian orang percaya salah satu mitos kesehatan bahwa mandi malam hari bisa memicu rematik. Faktanya, rematik merupakan gangguan autoimun akibat peradangan pada sendi, dan bukan dipicu oleh kebiasaan mandi malam.

 

Faktor genetik serta sistem imun tubuh justru lebih berperan besar munculnya penyakit ini. Meski begitu, bagi penderita rematik, mandi dengan air dingin pada malam hari bisa menambah rasa nyeri.

 

7. Pasta Gigi Efektif untuk Mengobati Luka Bakar

 

Ketika kulit terkena panas, banyak orang mengoleskan pasta gigi sebagai pertolongan pertama. Sayangnya, kebiasaan ini justru bisa memperparah luka karena menimbulkan iritasi.

 

Penanganan yang benar yaitu dengan membasuh luka menggunakan air bersih selama 15–20 menit. Bila timbul lepuhan, biarkan tetap utuh agar tidak menimbulkan infeksi, lalu tutup dengan kain kasa steril atau perban luka yang tepat.

 

8. Penyakit Cacingan Hanya Dialami Anak-Anak

 

Mitos kesehatan yang satu ini masih sering dipercaya, padahal kenyataannya orang dewasa juga bisa mengalami cacingan. Penyebabnya biasanya karena mengonsumsi makanan yang kurang matang, terkontaminasi telur cacing, atau berjalan tanpa alas kaki di area yang kotor.

 

Tanda-tanda cacingan pada orang dewasa dapat meliputi diare, nyeri perut, rasa mual, muntah, hingga kondisi anemia. Jadi, menjaga kebersihan makanan dan lingkungan adalah cara utama mencegah cacingan.

 

9. Biji Cabai Menjadi Penyebab Usus Buntu

 

Masih banyak yang beranggapan bahwa menelan biji cabai atau jambu bisa memicu usus buntu. Padahal, apendisitis sebenarnya disebabkan oleh peradangan pada apendiks yang umumnya terjadi karena sumbatan tinja, cacing, atau bahkan tumor.

 

Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa biji cabai menjadi penyebab usus buntu. Jadi, anggapan tersebut hanyalah mitos kesehatan belaka.

 

10. Mengonsumsi Bawang Putih Bisa Mengobati Gigitan Nyamuk

 

Sebagian orang yakin bahwa makan bawang putih dapat mencegah gigitan nyamuk. Namun, sebuah penelitian tahun 2005 menunjukkan bahwa bawang putih tidak berpengaruh terhadap jumlah gigitan nyamuk.

 

Nyamuk lebih mudah tertarik pada hembusan karbon dioksida dari tubuh, suhu badan yang hangat, serta adanya keringat. Untuk mencegah gigitan nyamuk, cara yang efektif adalah dengan menggunakan kelambu, lotion anti nyamuk, serta menjaga lingkungan bebas dari genangan air.

 

11. Tidur dengan Rambut Basah Menyebabkan Flu

 

Kebiasaan tidur dengan rambut basah sering dikaitkan dengan flu. Faktanya, hal ini termasuk salah satu mitos kesehatan. Sebab, flu disebabkan oleh virus, bukan karena suhu tubuh yang dingin. Dengan kata lain, kebiasaan tidur dalam kondisi rambut masih basah tidak langsung menyebabkan flu.

 

Meski begitu, kebiasaan ini bisa membuat bantal lembab sehingga memicu pertumbuhan jamur. Hal ini dapat menyebabkan jerawat atau masalah kulit lainnya.

 

12. Microwave Mengurangi Nutrisi Makanan

 

Banyak orang mengira bahwa memasak dengan microwave bisa mengurangi nutrisi makanan. Padahal, semua metode memasak dapat mempengaruhi kandungan nutrisi, tergantung pada waktu dan suhu yang digunakan.

 

Microwave justru dapat membantu mempertahankan lebih banyak nutrisi karena waktu memasaknya lebih singkat dan membutuhkan cairan yang lebih sedikit. Kesimpulannya, penggunaan microwave tetap aman dan tidak memiliki kaitan dengan timbulnya risiko kanker.

 

13. Telur Tidak Sehat karena Meningkatkan Kolesterol

 

Telur seringkali dihindari karena dianggap bisa meningkatkan kadar kolesterol darah. Namun, penelitian modern membuktikan bahwa kolesterol dalam makanan seperti telur tidak terlalu berpengaruh pada kadar kolesterol darah sebagian besar orang.

 

Asupan lemak jenuh justru lebih besar pengaruhnya terhadap kolesterol jahat (LDL). Telur mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, vitamin B12, dan kolin sehingga tetap baik dikonsumsi dalam jumlah wajar.

 

14. Gula Menjadi Penyebab Anak Hiperaktif

 

Orang tua sering merasa anaknya menjadi lebih aktif setelah mengonsumsi makanan manis. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hal ini lebih dipengaruhi faktor sosial, misalnya suasana pesta ulang tahun, bukan karena gula itu sendiri.

 

Gula hanyalah sumber energi, sama seperti karbohidrat lainnya. Dengan demikian, informasi yang menyatakan gula menyebabkan hiperaktivitas pada anak termasuk salah satu mitos kesehatan.

 

15. Makan di Malam Hari Memicu Kenaikan Berat Badan

 

Banyak orang menganggap makan setelah jam 8 malam akan membuat tubuh cepat gemuk. Faktanya, kenaikan berat badan lebih dipengaruhi oleh jumlah kalori harian yang dikonsumsi dibandingkan waktu makan.

 

Selama kalori yang masuk sesuai dengan kebutuhan tubuh, makan malam tidak akan serta-merta menyebabkan berat badan naik. Hal yang perlu diperhatikan sebagai antisipasi dari mitos kesehatan ini adalah jenis makanan dan porsinya. Tujuannya agar tidak mengganggu pola tidur maupun metabolisme tubuh.

 

Cek Fakta & Mitos Kesehatan Lebih Lengkap di Medicastore

 

Di tengah derasnya arus informasi, mitos akan kesehatan lebih cepat menyebar dibandingkan fakta kesehatan yang sebenarnya. Banyak orang yang tanpa sadar mempercayai informasi palsu karena dikemas meyakinkan, padahal kebenarannya belum terbukti secara ilmiah.

 

Untuk itulah Medicastore hadir sebagai sumber informasi kesehatan terpercaya.  Medicastore menyajikan pengetahuan berbasis data valid dari sumber terpercaya. Jangan biarkan diri Anda tertipu oleh mitos kesehatan, segera kunjungi Medicastore dan temukan berbagai informasi kesehatan, termasuk informasi penyakit atau artikel kesehatan, yang akan membantu Anda menjaga kesehatan.

 

Referensi:

  1. https://blog.amikom.ac.id/mitos-kesehatan-populer/
  2. https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/mitos-mitos-kesehatan-yang-tidak-perlu-anda-percaya?srsltid=AfmBOopZM5GtQW5Q5IzYkj3-X4PAIEPgwmEUz2ACJPhVKIj7_bsRQEQG
  3. https://www.mountelizabeth.com.sg/id/health-plus/article/10-health-myths-debunked
  4. https://www.gleneagles.com.sg/id/health-plus/article/12-popular-health-myths-debunked
  5. https://www.halodoc.com/kesehatan/mitos-dan-fakta-kesehatan?srsltid=AfmBOorD9bzSc1-d5vWSJBNWpOE5vMbNUrdrh5YZD5lUutXMIpjQMHvn