Minyak zaitun memang identik dengan perawatan kulit, namun ternyata manfaatnya tak berhenti sampai di situ! Memasak dengan minyak zaitun dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan, terutama jika Anda memiliki kadar kolesterol tinggi, diabetes, dan berbagai masalah kesehatan lain.
Salah satu keunggulannya terletak pada kandungan lemak jenuh yang sangat rendah, sehingga jauh lebih ramah untuk tubuh dibandingkan minyak goreng biasa. Dengan manfaat tersebut, tidak heran jika minyak zaitun menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang ingin menerapkan gaya hidup sehat.
Memasak dengan Minyak Zaitun, Pilihan Lebih Sehat untuk Tubuh
Minyak zaitun merupakan minyak alami yang diperoleh dari ekstraksi buah zaitun. Di dunia kuliner, minyak ini cukup populer dan hadir dalam beberapa jenis, seperti minyak zaitun murni dan ekstra murni (extra virgin olive oil). Perbedaan utamanya hanya terletak pada proses pengolahannya.
Meski demikian, keduanya sama-sama baik untuk dikonsumsi. Kandungan asam oleat, lemak tak jenuh tunggal, omega 3 dan 6, vitamin E dan K dalam minyak zaitun punya peran penting untuk menjaga tubuh tetap sehat. Tidak heran, memasak dengan minyak zaitun kerap dianjurkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa, satu sendok makannya memiliki kadar lemak jenuh sekitar enam kali lipat lebih tinggi dari minyak zaitun. Kandungan tersebut hampir menyentuh batas maksimal konsumsi harian lemak jenuh yang disarankan oleh American Heart Association.
Kebanyakan mengonsumi lemak jenuh membuat potensi kolesterol jahat meningkat yang bisa memicu penyakit jantung. Sebaliknya, minyak zaitun justru memberikan efek positif bagi jantung dengan kandungan lemak tak jenuhnya. Pembuluh darah bisa lebih sehat dan kadar kolesterol tetap terjaga dengan seimbang.
Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan Tubuh
Memasak bukan sekadar soal rasa, tapi juga tentang bagaimana menjaga kesehatan lewat pilihan bahan yang digunakan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa minyak zaitun yang digunakan untuk memasak membuat makanan terasa lebih lezat sekaligus memberi dampak positif bagi tubuh. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Menurunkan Risiko Kanker
Minyak zaitun mengandung antioksidan yang cukup tinggi, terutama jenis extra virgin. Antioksidan ini membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas, yang dikenal sebagai salah satu pemicu pertumbuhan sel kanker.
Walau masih diperlukan riset lanjutan, manfaat potensial ini cukup menjanjikan sebagai alasan untuk mulai menggunakan minyak zaitun secara rutin sebagai campuran masakan.
2. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Minyak zaitun dikenal kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung. Kandungan ini membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan menjaga kolesterol baik (HDL) tetap stabil.
Dengan begitu, memasak dengan minyak zaitun, khususnya jenis extra virgin, dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya.
3. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Meski disebut sebagai minyak, minyak zaitun justru bisa membantu mengendalikan berat badan. Lemak sehat di dalamnya membuat Anda kenyang lebih lama dan cenderung tidak makan berlebihan.
Tentunya, manfaat ini akan lebih maksimal jika disertai dengan pola makan yang seimbang dan olahraga rutin. Jadi, minyak zaitun bisa menjadi pilihan tepat untuk mencegah obesitas secara alami.
4. Membantu Mengontrol Diabetes
Minyak zaitun juga mengandung polifenol yang berperan penting dalam mengendalikan kadar gula darah. Kandungan ini berguna untuk mengurangi risiko resistensi insulin dan meningkatkan respons insulin.
Rutin memasak dengan minyak zaitun bisa menjadi salah satu langkah alami untuk menjaga kadar gula tetap stabil, terutama bagi Anda yang berisiko mengalami diabetes tipe 2.
5. Mengurangi Nyeri Sendi dan Radang
Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan antiinflamasi dalam minyak zaitun, terutama polifenol, dapat membantu meredakan peradangan sendi. Bagi penderita radang sendi, mengganti minyak masak biasa dengan minyak zaitun bisa jadi solusi alami untuk mengurangi rasa nyeri dan kaku pada sendi.
6. Bersifat Antibakteri Alami
Minyak zaitun juga memiliki sifat antibakteri yang cukup kuat. Misalnya, bakteri Helicobacter pylori yang menjadi penyebab gangguan pada lambung seperti maag, bisa ditangani oleh minyak ini.
Dalam sebuah studi, konsumsi rutin 30 gram minyak zaitun extra virgin setiap hari terbukti dapat membantu menghilangkan infeksi H. pylori pada sebagian besar peserta hanya dalam waktu dua minggu.
7. Menurunkan Risiko Alzheimer secara Alami
Salah satu keunggulan penting dari minyak zaitun adalah kemampuannya dalam membantu mencegah penyakit Alzheimer. Kandungan antioksidan dan sifat anti inflamasi alami di dalamnya berperan dalam menjaga kesehatan serta fungsi otak.
Mencampurkan minyak zaitun ke dalam masakan dapat membantu menurunkan risiko gangguan neurodegeneratif, seperti Alzheimer, stroke, maupun demensia. Bukan itu saja, minyak ini juga mendukung daya ingat dan fungsi kognitif tetap optimal seiring bertambahnya usia.
Tips Memasak dengan Minyak Zaitun agar Kandungan Gizinya Tetap Terjaga
Agar manfaat minyak zaitun tetap optimal, ada cara khusus dalam mengolahnya. Kesalahan saat memasak bisa membuat zat gizi penting di dalam minyak zaitun berkurang, bahkan hilang. Berikut tips yang bisa Anda lakukan:
1. Gunakan Secukupnya
Tak perlu berlebihan saat menggunakan minyak zaitun dalam masakan. Cukup tambahkan sekitar 1,5 sendok makan untuk setiap porsi makanan. Dengan takaran yang tepat, tubuh akan tetap memperoleh manfaatnya tanpa kelebihan asupan kalori. Memasak jadi lebih efisien, tanpa perlu mengorbankan kualitas rasa dan gizi.
2. Lebih Baik untuk Menumis
Minyak zaitun paling ideal digunakan saat memasak dengan metode tumis. Selain menghasilkan masakan yang wangi dan lezat, cara ini juga cenderung menjaga stabilitas nutrisi dalam minyak.
Meski lebih sehat dari minyak kelapa, minyak zaitun yang digunakan untuk deep frying sebaiknya dihindari. Ini karena minyak dalam jumlah besar berpotensi meningkatkan kalori secara signifikan.
3. Jaga Suhu Memasak Tetap Rendah
Studi dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2007 menunjukkan bahwa vitamin E dalam minyak zaitun bisa berkurang hingga 30% bila dipanaskan pada suhu 180°C. Oleh karena itu, pastikan suhu tidak melebihi ambang batas tersebut agar kandungan nutrisinya tetap utuh.
4. Hindari Pemanasan Terlalu Lama
Tak hanya suhu, durasi pemanasan juga perlu diperhatikan. Berdasarkan penelitian yang sama pada tahun 2009, pemanasan minyak zaitun pada suhu 240°C selama lebih dari satu jam dapat menurunkan kadar senyawa oleocanthal hingga 19 persen.
Jadi, selain menjaga suhu, penting juga untuk tidak terlalu lama memanaskan minyak agar manfaat antioksidan dan antiinflamasinya tetap terasa.
Memasak dengan minyak zaitun adalah salah satu langkah sederhana namun efektif untuk mendukung pola hidup yang lebih sehat. Dengan cara pengolahan yang tepat, Anda bisa menjaga kandungan gizinya tetap optimal dan merasakan manfaatnya secara langsung bagi tubuh.
Untuk semakin menunjang gaya hidup sehat Anda, jangan ragu menggunakan berbagai produk kesehatan berkualitas seperti obat, suplemen atau alat kesehatan yang tersedia di apotek online Medicastore. Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan tenaga kesehatan guna mendapatkan arahan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan pribadi. Yuk, mulai hidup sehat!
Referensi:
- https://www.halodoc.com/artikel/minyak-zaitun-dan-minyak-kelapa-lebih-sehat-yang-mana
- https://www.alodokter.com/minyak-zaitun-melindungi-masakan-rumah-anda-dari-penyakit
- https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/cara-menggunakan-minyak-zaitun/
- https://www.halodoc.com/artikel/manfaat-memasak-memakai-minyak-zaitun
- https://www.alodokter.com/manfaat-minyak-zaitun-untuk-kesehatan