Eksfoliasi kimia kini semakin populer di kalangan pecinta skincare karena terbukti efektif membantu mempercepat regenerasi kulit. Berbeda dengan eksfoliasi fisik yang menggunakan butiran scrub, eksfoliasi kimia bekerja dengan cara meluruhkan sel-sel kulit mati menggunakan kandungan asam tertentu.
Hasilnya, kulit tampak lebih cerah, tekstur lebih halus, dan masalah seperti jerawat atau komedo bisa diminimalisir. Namun, tidak semua asam bekerja dengan cara yang sama. Ada beberapa jenis asam populer seperti Lactic Acid, Salicylic Acid, dan Glycolic Acid yang memiliki karakteristik masing-masing.
Perbedaan Lactic Acid, Salicylic Acid, dan Glycolic Acid untuk Eksfoliasi Kimia
Bagi Anda yang sedang mendalami perawatan kulit, memahami perbedaan Lactic Acid, Salicylic Acid, dan Glycolic Acid untuk eksfoliasi kimia sangat penting agar tidak salah pilih produk.
Meskipun ketiganya sama-sama berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati, cara kerja dan manfaatnya berbeda sesuai dengan kebutuhan kulit.
1. Lactic Acid
Lactic Acid merupakan salah satu jenis AHA (Alpha Hydroxy Acid) yang dikenal bekerja lembut di kulit. Bahan aktif ini biasanya berasal dari fermentasi susu atau sumber alami lainnya seperti buah-buahan. Karena ukuran molekulnya lebih besar dibandingkan AHA lain.
Salah satu jenis AHA ini tidak menembus kulit terlalu dalam, sehingga minim risiko iritasi. Selain berfungsi mengangkat sel kulit mati, Lactic Acid juga punya kemampuan sebagai humektan, yaitu menarik kelembapan ke lapisan kulit.
Itulah sebabnya bahan ini sering direkomendasikan untuk kulit kering, sensitif, atau pemula yang baru pertama mencoba eksfoliasi. Konsentrasi Lactic Acid yang umum dipakai dalam produk skincare biasanya berkisar 5%–10%.
2. Salicylic Acid
Berbeda dengan Lactic Acid, Salicylic Acid termasuk dalam keluarga BHA (Beta Hydroxy Acid) yang bersifat oil-soluble atau larut dalam minyak. Karena itu, Salicylic Acid bisa menembus ke dalam pori-pori dan membersihkan sumbatan minyak berlebih, sel kulit mati, serta kotoran penyebab jerawat.
Kandungan ini terkenal ampuh untuk mengatasi masalah kulit berminyak, rentan jerawat, dan komedo. Selain membersihkan pori, Salicylic Acid juga memiliki sifat anti inflamasi ringan, sehingga dapat membantu meredakan peradangan jerawat.
Untuk Anda ketahui, umumnya, konsentrasi Salicylic Acid dalam produk skincare harian berkisar antara 0,5%–2%.
3. Glycolic Acid
Glycolic Acid juga termasuk AHA, namun dikenal sebagai salah satu AHA dengan ukuran molekul paling kecil. Karena molekulnya kecil, Glycolic Acid dapat meresap lebih cepat dan lebih dalam ke lapisan kulit dibandingkan Lactic Acid.
Hal ini membuatnya efektif untuk memperbaiki tekstur kulit kasar, meratakan warna kulit, serta memudarkan bekas jerawat dan tanda penuaan dini seperti garis halus. Selain itu, Glycolic Acid juga mampu merangsang produksi kolagen, sehingga kulit terasa lebih kenyal dan tampak segar.
Meski hasilnya bisa terlihat lebih cepat, Glycolic Acid juga membawa risiko iritasi lebih tinggi, terutama pada kulit sensitif atau bagi pemula. Oleh sebab itu, penggunaan Glycolic Acid sebaiknya dimulai dari konsentrasi rendah (5%–7%) dan ditingkatkan perlahan jika kulit sudah terbiasa.
Jangan lupa untuk selalu menggunakan pelembab setelahnya dan lindungi kulit dengan sunscreen setiap hari agar hasilnya optimal dan kulit tetap aman.
Cara Memilih Eksfoliasi Kimia yang Tepat untuk Kulit Anda
Memilih produk eksfoliasi kimia yang tepat untuk kulit Anda perlu dilakukan dengan hati-hati agar manfaatnya optimal dan kulit tetap sehat. Berikut beberapa poin panduan yang bisa Anda terapkan:
- Kenali Jenis Kulit Anda
Jika Anda memiliki kulit kering atau sensitif, pilih eksfoliator kimia yang lembut seperti Lactic Acid. Molekulnya lebih besar sehingga tidak menembus kulit terlalu dalam, meminimalkan iritasi, dan tetap menjaga kelembaban kulit.
- Perhatikan Masalah Kulit Utama
Bagi Anda yang punya masalah jerawat aktif, kulit berminyak, atau sering berkomedo, Salicylic Acid adalah pilihan terbaik. Kandungan ini mampu menembus pori-pori yang tersumbat minyak, membersihkan sebum berlebih, dan membantu meredakan peradangan jerawat.
- Tentukan Tujuan Perawatan
Jika Anda ingin fokus memperbaiki tekstur kulit, memudarkan bekas jerawat, atau mengatasi kulit kusam, Glycolic Acid bisa jadi pilihan. Karena molekulnya lebih kecil, Glycolic Acid dapat bekerja lebih dalam dan intensif.
- Pilih konsentrasi yang sesuai
Pemula sebaiknya memulai dengan kadar asam yang rendah, misalnya 5%–7% untuk AHA atau 0,5%–2% untuk BHA. Setelah kulit terbiasa, Anda bisa meningkatkan konsentrasi secara bertahap untuk hasil yang lebih optimal.
- Gunakan Satu Jenis Asam Dulu
Jangan langsung mencampur beberapa bahan eksfoliasi kimia sekaligus, apalagi jika kulit Anda belum terbiasa. Fokus pada satu produk terlebih dahulu, evaluasi reaksi kulit, dan pastikan tidak ada tanda iritasi.
- Jangan Lupa Patch Test
Sebelum diaplikasikan ke seluruh wajah, tes dulu produk di area kecil seperti di belakang telinga atau sisi rahang. Tunggu 24 jam untuk melihat apakah ada reaksi negatif.
Tips Aman Menggunakan Eksfoliasi Kimia di Rumah
Menggunakan eksfoliasi kimia di rumah sebenarnya aman asal dilakukan dengan langkah yang benar. Gunakan eksfoliator kimia hanya pada malam hari untuk meminimalkan risiko iritasi akibat paparan sinar UV. Kedua, mulai dengan frekuensi rendah, misalnya 1–2 kali seminggu, untuk melihat bagaimana kulit beradaptasi.
Jangan gunakan beberapa produk eksfoliasi kimia sekaligus jika masih pemula, karena ini bisa memicu iritasi, kemerahan, hingga kulit mengelupas berlebihan. Selalu kombinasikan dengan pelembab yang mengandung bahan menenangkan seperti hyaluronic acid, ceramide, atau aloe vera untuk skin barrier tetap sehat.
Yang paling penting, wajib pakai sunscreen di pagi hingga siang hari setelah malam sebelumnya menggunakan eksfoliasi. Produk tabir surya dengan minimal SPF 30 sangat direkomendasikan untuk melindungi kulit yang lebih sensitif pasca eksfoliasi.
Kombinasi Eksfoliasi Kimia dengan Skincare Lain
Banyak yang masih bingung, apakah eksfoliasi kimia bisa dipadukan dengan skincare lain? Jawabannya boleh, asalkan benar. Bahan seperti niacinamide, hyaluronic acid, dan ceramide justru bagus untuk menjaga kelembapan dan menenangkan kulit.
Namun, hindari menggabungkannya dengan retinol, vitamin C dosis tinggi, atau eksfoliator lain pada hari yang sama, terutama jika Anda pemula. Kombinasi yang terlalu keras bisa memicu over-exfoliation dan merusak skin barrier.
Jika ingin menggunakan retinol atau vitamin C, pisahkan penggunaannya di hari yang berbeda. Alternatifnya, Anda bisa memakai retinol di malam lain ketika tidak menggunakan AHA/BHA. Dengan jadwal skincare yang tepat, Anda bisa mendapatkan hasil maksimal dari eksfoliasi kimia tanpa mengorbankan kesehatan kulit.
Jangan ragu untuk mulai merawat kulit dengan eksfoliasi kimia yang tepat agar hasilnya maksimal dan kulit tetap sehat. Kalau masih bingung memilih produk yang aman, pastikan Anda membeli produk skincare original hanya di Medicastore, apotek online terpercaya dengan banyak pilihan produk perawatan kulit.
Jika Anda ingin mencari dokter yang tepat untuk keluhan Anda, di Medicastore tersedia fitur pencarian dokter terbaik untuk perawatan Anda. Yuk, temukan berbagai produk kesehatan untuk mendukung kecantikan Anda hingga konsultasi bersama ahlinya sekarang juga!.
Referensi:
- https://www.paulaschoice.com/skin-care-advice/exfoliants/difference-between-aha-and-bha-exfoliants?srsltid=AfmBOoqnw-nKlsnjlRKPn3O6j2NN-Ys6vl-fpwxrz0tKTmdYj7uqx8N3
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/salicylic-acid-topical-route/description/drg-20066030
- https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/lactic-acid-peel#:~:text=The%20bottom%20line,texture%2C%20along%20with%20fine%20lines.
- https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/glycolic-acid-for-acne