Pemeriksaan Pada Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan Pada Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan fisik lengkap yang dilakukan pada bayi setelah dilahirkan berupa:
- Pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala
Bayi baru lahir memiliki berat badan rata-rata sekitar 3 kg, dan panjang badan rata-rata sekitar 50 cm, meskipun terdapat rentang nilai yang masih dikatakan normal.
- Pemeriksaan kulit
Kulit bayi baru lahir biasanya tampak kemerahan, meskipun jari-jarinya mungkin tampak kebiruan karena sirkulasi darah yang kurang baik saat beberapa jam pertama setelah dilahirkan.
Adakalanya, kulit memiliki beberapa benjolan keras (nekrosis lemak subkutan) dimana jaringan lemak hancur karena penekanan oleh tulang. Benjolan tersebut paling sering terjadi pada kepala, pipi, dan leher, terutama jika bayi dilahirkan dengan menggunakan alat bantu forceps. Benjolan bisa pecah dan mengeluarkan cairan jernih berwarna kuning, tetapi biasanya akan sembuh dengan cukup cepat.
- Pemeriksaan kepala dan wajah
Persalinan normal dengan bagian kepala yang lebih dahulu keluar, akan mengakibatkan bentuk kepala bayi berubah dan hal ini menetap selama beberapa hari. Tulang-tulang yang membentuk tengkorak kepala saling bertumpuk untuk memudahkan lahirnya kepala melalui jalan lahir. Memar dan pembengkakan di kulit kepala adalah hal yang sering ditemui. Kadang-kadang bisa terjadi perdarahan pada tulang kepala dan lapisan penutupnya (periosteum), sehingga menyebabkan timbulnya benjolan di kepala (sefal hematom) yang akan menghilang dalam waktu beberapa minggu.
Penekanan selama proses persalinan normal bisa menimbulkan memar pada wajah. Tekanan ini juga bisa menyebabkan wajah terlihat tidak simetris. Asimetri pada wajah juga bisa terjadi karena kerusakan pada salah satu saraf wajah. Penyembuhan pada umumnya akan terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu beberapa minggu.
Pada persalinan sungsang dimana bokong lahir lebih dahulu, biasanya tidak terjadi perubahan bentuk kepala bayi, sebagai gantinya anggota tubuh yang mengalami pembengkakan dan memar adalah bokong, alat kelamin dan kaki.
- Pemeriksaan jantung dan paru-paru
Pemeriksaan jantung dan paru-paru dilakukan dengan stetoskop untuk memeriksa apakah terdapat kelainan. Kelainan pada salah satu organ ini juga bisa terlihat melalui warna kulit bayi dan keadaannya secara umum.
- Pemeriksaan sistem saraf dan juga refleks bayi
Refleks penting pada bayi baru lahir adalah refleks Moro, refleks mencucur dan refleks menghisap:
- Refleks Moro: bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang ke depan tubuhnya seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka.
- Refleks Mencari: bila salah satu sudut mulut bayi disentuh, bayi akan memalingkan kepalanya ke sisi tersebut. Refleks ini membantu bayi baru lahir untuk menemukan puting.
- Refleks Menghisap: bila suatu benda diletakkan dalam mulut bayi, maka bayi akan segera menghisapnya
- Pemeriksaan perut
Pemeriksaan daerah perut dilakukan dengan menilai bentuknya, dan memeriksa ukuran, bentuk dan posisi alat-alat dalam seperti ginjal, hati dan limpa. Pembesaran ginjal bisa menunjukkan adanya sumbatan pada aliran keluar dari air kemih.
- Pemeriksaan anggota gerak tubuh
Lengan, tungkai dan pinggul dinilai kelenturan dan kemampuan geraknya untuk melihat apakah terdapat dislokasi pinggul atau tidak.
- Pemeriksaan genitalia
Genitalia diperiksa untuk memastikan bahwa terdapat saluran kemih yang terbuka dan berada di lokasi yang benar. Anus juga diperiksa apakah terbuka. Pada anak laki-laki, testis dipastikan apakah terdapat di dalam skrotum. Pada anak perempuan, bibir vagina membesar karena adanya paparan dari hormon ibu. Pembesaran ini akan menetap selama beberapa minggu pertama.
Selain itu, ada beberapa pemeriksaan penyaring yang bisa dilakukan:
- Pemeriksaan golongan darah dan rhesus
- Pemeriksaan terhadap penyakit-penyakit spesifik yang dapat diturunkan, misalnya fenilketonuria, galaktosemia, penyakit sel sabit, dan hipotiroidisme
- Pemeriksaan HIV untuk anak-anak dari ibu HIV + atau memiliki orang tua dengan perilaku yang berisiko tinggi
- Pemeriksaan pendengaran, terutama pada anak-anak yang berisiko tinggi
Sebagian besar bayi baru lahir akan kehilangan sekitar 5-7% berat badannya dalam waktu beberapa hari setelah dilahirkan, terutama karena adanya cairan yang hilang melalui air kencing, penguapan cairan tubuh, keluarnya mekonium, serta akibat hilangnya verniks kaseosa.
Sebagian besar bayi baru lahir buang air kecil dalam waktu 24 jam setelah dilahirkan. Rata-rata bayi akan pertama kali buang air kecil dalam waktu 7-9 jam setelah dilahirkan. Air kencing pertama yang keluar bersifat pekat dan bisa berwarna merah muda. Jika bayi baru lahir tidak buang air kecil dalam waktu 24 jam setelah dilahirkan, maka perlu dicari tahu penyebabnya. Keterlambatan dalam berkemih lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Dalam waktu 24 jam setelah dilahirkan, setiap bayi juga harus sudah buang air besar. Buang air besar pertama berupa bahan yang lengket berwarna kehijauan, yang disebut mekonium. Jika dalam waktu 24 jam mekonium belum keluar, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah terdapat kelainan yang menyebabkan sumbatan.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- C, Eve R. Evaluation and Care of The Normal Neonate. The Merck Manual. 2012.
- L, Ruth A. Physical Examination of The Newborn. Merck Manual Handbook. 2006.