Infeksi Pada Tangan
Beberapa jenis infeksi yang bisa terjadi pada tangan:
- Infeksi Akibat Gigitan
Luka yang terkontaminasi oleh berbagai jenis bakteri bisa terjadi akibat gigitan manusia atau hewan. Semua luka bekas gigitan berpotensi menimbulkan infeksi yang serius, misalnya pada tendon, tulang, atau sendi.
Sumber : https://nakita.grid.id
Selain gigitan, penyebab yang paling sering adalah cedera terkena gigi pada bagian buku-buku jari akibat meninju seseorang di mulut.
Luka yang terinfeksi bisa membengkak dan terasa nyeri.
Diagnosa didasarkan dari hasil pemeriksaan fisik. Namun, jika terdapat robekan pada kulit, pemeriksaan foto sinar-X seringkali dilakukan untuk mendeteksi adanya patah tulang, gigi, atau benda asing lainnya, yang dapat memperberat infeksi.
Daerah yang mengalami cedera harus dibersihkan melalui pembedahan dan membiarkan luka tetap terbuka. Antibiotika diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi pada sendi, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi-sendi.
- Felon
Felon merupakan infeksi pada jaringan lunak di ujung jari, yang biasanya disebabkan oleh bakteri.
Felon dapat menyebabkan terbentuknya kantung nanah (abses) yang menimbulkan tekanan dan mengakibatkan kematian jaringan di dekatnya. Ujung jari menjadi bengkak, terasa sangat hangat dan nyeri yang menusuk.
Diagnosa didasarkan dari hasil pemeriksaan jari yang terkena.
Jika felon tidak diobati dengan baik, maka tulang, sendi, atau tendon yang bawahnya bisa menjadi terinfeksi. Terapi dilakukan dengan drainase abses melalui pembedahan dan pemberian antibiotika.
- Herpetic Whitlow
Herpetic whitlow merupakan infeksi virus pada ujung jari.
Virus herpes simpleks bisa menyebabkan infeksi kulit yang hebat dan nyeri. Ujung jari bisa mengalami luka dan membengkak. Lepuhan-lepuhan kecil berisi cairan (vesikel) muncul pada jari-jari, tetapi terkadang hanya 2-3 hari setelah nyeri muncul.
Sumber : https://en.wikipedia.org
Diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan fisik, dimana ditemukan adanya vesikel-vesikel pada jari-jari.
Gangguan pada akhirnya akan menghilang dengan sendirinya tanpa terapi, tetapi bisa berulang kembali. Obat-obat topikal bisa membantu memperpendek durasi penyakit pada serangan awal. Selain itu, bisa diberikan obat minum untuk mencegah kekambuhan, jika diminum segera setelah gejala mulai terjadi.
- Paronikia
Paronikia (Paronychia) merupakan infeksi yang terjadi pada kutikula.
Paronikia biasanya bersifat akut, tetapi bisa juga bersifat kronis. Pada paronikia akut, bakteri (biasanya Staphylococcus aureus atau streptococcus) masuk melalui luka pada kulit, antara lain akibat adanya kulit yang mengelupas di pinggir kuku, hilangnya kutikula, atau iritasi kronis (misalnya karena air dan detergen).
Sumber : https://www.idntimes.com
Paronikia lebih sering terjadi pada orang-orang yang suka menggigit atau menghisap jari. Pada ibu jari, infeksi seringkali mulai terjadi pada kuku jari yang tumbuh ke dalam (ingrown toenail).
Paronikia terjadi di sepanjang pinggir kuku, dimana timbul rasa nyeri, merah, hangat, dan pembengkakan. Nanah biasanya terkumpul di bawah kulit di sepanjang tepi kuku dan terkadang di bawah kuku.
Diagnosis didasarkan dari pemeriksaan jari yang terkena. Pada tahap awal, paronikia bisa diobati dengan pemberian antibiotika. Jika terdapat akumulasi nanah, maka nanah harus dikeluarkan.
- Abses Tangan
Abses tangan merupakan suatu keadaan dimana terjadi akumulasi nanah pada tangan, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Abses tangan cukup sering terjadi, biasanya akibat cedera.
Abses yang terletak di permukaan bisa terbentuk di bawah kulit di bagian manapun di tangan dan hampir selalu terjadi akibat cedera ringan, misalnya tertusuk jarum atau benda asing lainnya.
Bagian tangan yang mengalami abses bisa menjadi merah, terasa nyeri dan hangat, dan seringkali disertai pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak.
Diagnosis didasarkan dari pemeriksaan tangan yang terkena. Pemeriksaan foto sinar-X bisa dilakukan untuk mendeteksi adanya benda asing, misalnya potongan jarum atau benda asing lainnya, yang bisa masuk ke bawah kulit.
Terapi yang dilakukan berupa tindakan bedah untuk mengeluarkan nanah dan pemberian antibiotika.
- Infeksi Selubung Tendon
Abses (kantung nanah) bisa terbentuk di sekitar tendon yang terdapat di bagian dalam jari-jari tangan. Abses jenis ini bisa terjadi akibat :
- trauma pada salah satu lipatan jari sebelah dalam
- felon yang tidak teratasi, sehingga menyebar dari ujung jari ke selubung tendon
Infeksi dan nanah terbentuk di sekitar tendon dan merusak jaringan dengan cepat. Akibatnya, jari yang terkena menjadi sulit untuk digerakkan. Timbul pembengkakan dan rasa nyeri pada jari dan daerah di atas selubung tendon. Jari terasa lebih baik saat ditekuk dan sangat nyeri saat digerakkan. Selain itu, seringkali terjadi demam.
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan foto sinar-X bisa dilakukan untuk mendeteksi adanya benda asing, misalnya potongan jarum atau benda asing yang mungkin masuk ke dalam kulit.
Penderita perlu dirawat di rumah sakit untuk dilakukan drainase abses melalui pembedahan dan pemberian antibiotika.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- R, Wingfiels E. Fingernail and Toenail Infections. Merck Manual Handbook. 2007.
- S, David R. Felon. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
- S, David R. Hand Abscess. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
- S, David R. Hand Infections Caused by Bites. Merck Manual Handbook. 2013.
- S, David R. Herpetic Whitlow. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
Diperbarui 4 September 2023