Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Prosedur Persalinan dan Melahirkan

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Prosedur Persalinan dan Melahirkan

Prosedur Persalinan dan Melahirkan

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Tindakan-tindakan untuk membantu persalinan dan kelahiran adakalanya bisa dilakukan, terutama jika terjadi masalah-masalah tertentu saat kehamilan atau saat persalinan dan kelahiran. Tindakan-tindakan ini dapat berupa :

  • Induksi persalinan
  • Persalinan dari vagina dengan alat bantu, seperti ekstraktor vakum atau forsep
  • Operasi cesar

Induksi Persalinan

Induksi persalinan adalah dimulainya persalinan secara buatan. Biasanya persalinan diinduksi dengan memberikan hormon yang membuat rahim berkontraksi lebih sering dan lebih kuat. Pemberian dilakukan menggunakan infus sehingga jumlah obat yang diberikan dapat diatur dengan tepat. Jika terjadi kontraksi rahim yang terlalu kuat atau terlalu dekat, maka pemberiannya perlu dihentkan, karena kontraksi rahim seperti itu bisa membahayakan janin dan meningkatkan rasa nyeri pada ibu yang melahirkan. Oleh karena itu, selama proses induksi dan persalinan, kondisi ibu dan janin akan terus dipantau dengan ketat. Jika proses induksi persalinan tidak berhasil, maka bayi akan dilahirkan melalui operasi cesar.

Masalah-masalah pada kehamilan yang biasanya membutuhkan induksi persalinan antara lain tekanan darah tinggi dengan adanya protein pada air kemih (pre-eklampsia) pada ibu hamil atau adanya tanda-tanda bahwa kondisi janin tidak baik.

Persalinan tidak diinduksi jika wanita memiliki riwayat pembedahan pada rahim, riwayat operasi cesar, atau memiliki herpes genitalia aktif. Persalinan juga tidak diinduksi jika janin tidak berada dalam posisi yang normal, janin berukuran terlalu besar, atau jika plasenta melekat pada posisi yang tidak benar.

Persalinan Melalui Vagina dengan Bantuan Alat

Persalinan melalui vagina dapat dibantu dengan menggunakan alat, yaitu ekstraktor vakum atau forsep.

  • Ekstraktor vakum

terdiri dari mangkuk kecil yang terbuat dari bahan seperti karet yang terhubung dengan sebuah vakum. Alat ini dimasukkan ke vagina dan dilekatkan ke kepala janin dengan menggunakan hisapan vakum. Saat rahim berkontraksi dan ibu mengedan, dokter atau bidan akan menarik dengan perlahan untuk membantu melahirkan bayi. Jika persalinan dengan ekstraksi vakum telah dicoba dan tidak berhasil, maka biasanya akan dilakukan operasi cesar. Ekstrasi vakum bisa membuat pembengkakan kecil pada kepala bayi, yang akan menghilang dengan cepat. Mangkok penghisap juga dapat membuat memar pada kulit kepala bayi atau menyebabkan perdarahan pada mata bayi (perdarahan retina). Selain itu, risiko terjadinya distosia bahu dan jaundice juga meningkat. Tindakan ini tidak dilakukan jika usia kehamilan kurang dari 34 minggu, karena kepala bayi masih terlalu lunak.

  • Forsep

adalah alat yang terbuat dari besi dan berbentuk seperti sendok besar dengan bagian tepi yang bulat dan pas untuk mengelilingi kepala janin. Forsep diletakkan hati-hati di kepala bayi dan disatukan pada bagian pegangannya. Saat rahim berkontraksi dan ibu mengedan, dokter akan menarik bayi secara perlahan-lahan untuk membantu melahirkan bayi.

Forsep dapat meninggalkan sedikit jejas pada wajah bayi, tetapi jejas ini akan menghilang dengan sendirinya. Pada kasus yang jarang, pemakaian forsep dapat membuat bayi memar atau dapat juga membuat robekan pada daerah antara vagina dengan anus (perineum).

Melahirkan dengan ekstraksi vakum atau forsep dapat dilakukan pada situasi-situasi berikut :

  • Ketika janin dalam bahaya dan harus segera dilahirkan
  • Ketika ibu mengalami kesulitan dalam mengedan
  • Ketika persalinan berlangsung lama
  • Ketika ibu memiliki gangguan (misalnya gangguan jantung) yang membuat ibu tidak disarankan untuk mengedan terlalu kuat

Sumber : blogspot.com

Operasi Cesar

Operasi cesar adalah tindakan pembedahan untuk melahirkan bayi dengan membuat sayatan pada perut dan rahim ibu.

Operasi cesar dilakukan jika dipertimbangkan lebih aman untuk ibu, bayi, atau keduanya jika bayi dilahirkan dengan operasi cesar dibandingkan dengan persalinan melalui vagina, misalnya pada situasi-situasi berikut :

  • Ketika proses persalinan berlangsung lama
  • Ketika janin berada dalam posisi yang abnormal, misalnya sungsang
  • Ketika detak jantung janin tidak normal, menandakan adanya gawat janin
  • Ketika terjadi perdarahan vagina yang berlebihan, menandakan bahwa plasenta mungkin telah terlepas dari rahim lebih cepat
  • Ketika ibu memiliki riwayat lebih dari satu kali operasi cesar sebelumnya

Jika seorang wanita memilih untuk melahirkan secara normal (melalui vagina) setelah dulunya pernah sekali menjalani operasi cesar, maka ia harus tetap merencanakan persalinan dilakukan di rumah sakit yang dilengkapi dengan peralatan untuk operasi cesar, karena hanya sekitar 60-80% persalinan normal yang berhasil dilakukan oleh wanita yang pernah sekali menjalani operasi cesar. Selain itu, masih terdapat risiko yang untuk terjadinya robekan pada rahim.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi :

  • M, Julie S. Labor and Delivery Procedures. Merck Manual Handbook. 2013. 
  • M, Julie S. Induction of Labor. Merck Manual Handbook. 2013. 
  • M, Julie S. Augmentation or Slowing of Labor. Merck Manual Handbook. 2013. 
  • M, Julie S. Operative Vaginal Delivery. Merck Manual Handbook. 2013. 
  • M, Julie S. Cesarean Delivery. Merck Manual Handbook. 2013. 
  • Mayo Clinic. Forceps Delivery. 2012. 
  • Mayo Clinic. Vacuum Extraction. 2012. 
  • NHS. Forceps or Vacuum Delivery. 2013. 

Diperbarui 7 September 2023