Asma pada Anak
Asma adalah kondisi berulang di mana rangsangan tertentu mencetuskan penyempitan saluran napas untuk sementara waktu sehingga membuat kesulitan bernapas.
Meskipun asma dapat terjadi pada semua usia, namun asma paling sering dimulai saat anak-anak, terutama pada usia 5 tahun pertama. Beberapa anak bisa tetap memiliki asma hingga usia dewasa. Tetapi pada anak lainnya, asma dapat membaik.
Penyebab Asma pada anak
Penyebab Asma pada Anak
Penyebab asma pada anak belum diketahui dengan jelas. Secara umum, terbentuknya sistem kekebalan tubuh yang sangat sensitif berperan dalam terjadinya asma. Beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhinya:
- Sifat yang diturunkan . Seorang anak yang memiliki salah satu orangtua dengan asma memiliki resiko 25% untuk terkena asma, jika kedua orangtua memiliki asma, resikonya meningkat sampai 50%.
- Infeksi saluran napas tertentu pada usia sangat muda.
- Paparan faktor lingkungan, misalnya asap rokok atau polusi udara lainnya.
Sistem kekebalan tubuh yang sangat sensitif menyebabkan paru-paru dan saluran napas menjadi membengkak dan menghasilkan mukus sebagai respon terhadap faktor pencetus tertentu. Respon reaksi yang lambat , membuat kesulitan dalam mengidentifikasi faktor pencetusnya.
Faktor pencetus terjadinya asma berbeda-beda pada setiap anak, dapat berupa:
- Infeksi virus, misalnya influenza
- Paparan polusi udara, misalnya asap rokok
- Alergi terhadap tungau, debu, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, atau jamur
- Aktivitas fisik, misalnya olahraga
- Perubahan cuaca atau udara dingin
Namun terkadang, gejala-gejala asma terjadi tanpa faktor pencetus yang jelas. Semua faktor pencetus ini menghasilkan respon yang sama . Sel-sel tertentu di jalan napas melepaskan zat-zat kimiawi. Zat-zat ini menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada jalan napas, serta menstimulasi jalan napas untuk berkontraksi. Stimulasi berulang dari zat-zat kimiawi ini meningkatkan produksi lendir (mukus) pada jalan napas. Respon tubuh ini menimbulkan penyempitan tiba-tiba pada jalan napas (serangan asma).
Gejala Asma pada anak
Gejala Asma pada Anak
Tanda dan gejala asma pada anak yang sering terjadi berupa :
- Batuk yang sering dan hilang timbul
- Suara mengi (wheezing) saat anak membuang napas
- Napas pendek
- Dada terasa sesak atau kencang
- Nyeri dada, terutama pada anak kecil
Tanda dan gejala lain yang dapat muncul pada asma anak :
- Gangguan tidur karena batuk, mengi, atau sesak napas
- Batuk atau mengi dapat memburuk karena infeksi saluran napas, seperti flu
- Infeksi saluran napas yang lama sembuh
- Kesulitan bernapas sehingga membatasi anak dalam bermain atau berolahraga
- Kelelahan, yang dapat disebabkan oleh kurang tidur
Bawa anak ke dokter jika ditemukan gejala-gejala sebagai berikut :
- Batuk yang menetap, hilang timbul, atau berkaitan dengan aktivitas fisik
- Terdengar bunyi mengi saat anak membuang napas
- Napas yang pendek atau cepat
- Keluhan sesak pada dada
- Dugaan terkena bronkitis atau pneumonia berulang
Kapan harus ke dokter?
Segeralah konsultasikan anak anda ke dokter jika mempunyai tanda dan gejala asma, untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan terhindari dari komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit ini.
Segeralah bawa anak anda ke Rumah sakit terdekat, jika timbul tanda dan keluhan asma seperti berikut:
- Sesak napas yang tidak berkurang dengan Inhaler (Obat Pelega)
- Anak terlihat sesak napas dan menarik napas menggunakan otot napas tambahan (dinding dada)
- Napas berbunyi (mengi)
- Anak rewel dan gelisah
- Sesak napas di segala posisi (duduk atau berbaring)
Diagnosis Asma pada anak
Diagnosis Asma pada Anak
Asma pada anak perlu dicurigai pada anak-anak yang mengalami serangan mengi berulang, terutama jika anggota keluarganya diketahui memiliki asma atau alergi. Terkadang pemeriksaan foto sinar-x dan tes alergi dapat membantu untuk menentukan penyebabnya.
Anak-anak dengan serangan mengi berulang perlu diperiksa apakah ada gangguan lainnya, misalnya kelainan saluran napas , disfungsi pita suara , infeksi saluran napas (seperti bronkiolitis), atau GERD (Gastroesofageal Reflux).
Anak yang lebih besar dapat menjalani tes fungsi paru (spirometri) untuk menilai fungsi paru pada anak anak. Namun, pemeriksaan ini dapat memberikan hasil yang normal di luar serangan. Tes alergi pada kulit juga dapat dilakukan.
Penanganan Asma pada anak
Pengobatan Asma pada Anak
Mengatasi asma pada anak meliputi tindakan pencegahan serta mengobati serangan asma.
Pengobatan untuk mengatasi serangan asma bertujuan untuk membuka jalan napas dan menghentikan peradangan yang terjadi, misalnya dengan pemberian terapi inhalasi dan obat-obat lain yang diminum atau disuntikkan. Obat-obat yang diberikan tergantung dari berat dan frekuensi serangan. Dosis obat juga bisa dinaikkan atau diturunkan untuk mengendalikan gejala-gejala asma pada anak dan untuk mencegah serangan asma.
Anak-anak yang mengalami serangan asma ringan dan jarang biasanya hanya mengkonsumsi obat-obatan saat serangan. Anak-anak dengan serangan asma yang berat atau lebih sering juga membutuhkan obat-obatan di luar serangan dan dilakukan perawatan dirumah sakit .
Orang tua atau kerabat sekitar wajib mencari tahu faktor pencetus yang menyebabkan serangan asma , sehingga orang tua dapat menjauhi anak dari faktor resiko pencetus sehingga serangan asma pada anak jarang terjadi .
Komplikasi Asma pada Anak
Komplikasi yang dapat ditimbulkan akibat asma jika tidak ditangani dengan tepat, adalah:
- Gagal napas, diakibatkan oleh tertumpuknya mukus atau lendir sehingga menyumbat saluran napas
- Gagal jantung, berkurangnya suplai oksigen ke jantung sehingga jantung gagal memompa darah ke seluruh darag
- Hipoksemia, berkurangnya kadar oksigen di dalam darah
- Alkalosis Respiratory, perubahan pH menjadi basa akibat pernapasan yang cepat
- Hipercarbia, meningkatnya kadar karbondiosida dalam darah
- Pneumothorax, kondisi dimana paru kolaps sehingga terisi udara di rongga atau para dan dinding dada
Prognosis Asma pada Anak
Banyak anak yang sembuh dari asma. Namun, sebanyak 1 dari 4 anak terus mengalami serangan atau kekambuhan asma ketika anak tumbuh besar. Anak-anak yang menderita asma berat lebih mungkin menderita asma saat dewasa.
Faktor risiko seperti jenis kelamin terutama perempuan, paparan asap rokok, paparan alergen dapat menentukan penyakit ini mentap atau sering mengalami kekambuhan.
Meskipun asma menyebabkan banyak kematian setiap tahunnya, sebagian besar kematian dapat dicegah dengan pengobatan. Oleh karena itu, prognosisnya baik bagi anak-anak yang melakukan pengobatan.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Asma pada Anak
Mengendalikan faktor-faktor pencetus serangan asma adalah cara yang paling baik untuk mencegah serangan asma.
- Batasi paparan terhadap faktor-faktor pencetus asma. Jadilah proaktif untuk membantu anak menghindari alergen dan iritan yang dapat memicu serangan asma. Singkirkan bantal bulu, karpet, korden, boneka berbulu, dan sumber-sumber potensial dari debu tungau dan alergen lainnya dari kamar anak.
- Tidak merokok di sekitar anak. Paparan asap rokok seringkali memicu terjadinya serangan asma.
- Dorong anak untuk menjadi aktif. Selama asma anak terkontrol dengan baik, aktivitas fisik yang rutin dapat membuat paru-paru bekerja lebih efisien.
- Periksakan anak ke dokter jika diperlukan. Periksakan anak secara teratur. Jangan abaikan tanda-tanda bahwa asma anak tidak terkontrol, misalnya anak terlalu sering menggunakan inhaler asma. Asma dapat berubah dengan berjalannya waktu. Konsultasi dengan dokter dapat membantu untuk menentukan terapi yang sesuai sehingga asma tetap terkendali.
Referensi
Referensi:
- K, Anand D. M, John T. Astma in Children. Merck Manual Home Health Handbook. 2022.
- Mayo Clinic. Childhood Asthma. 2013.
Diperbarui 4 Desember 2023